•14

289 11 13
                                        

{Happy Reading!}

Hari ini, di tanggal 23. Untuk pertama kali Mey bertemu dengan para sahabatnya setelah lama berpisah negara.

Mereka berlima berkumpul disebuah Cafe. Kelima nya tampak terawa bersama dan bercanda ria. Kalian pasti tau lah yah, kalo cewek-cewek dah kumpul pasti gak jauh-jauh dari kegiatan mereview kehidupan orang lain, Yang tak lain adalah Rumpi or ghibah? sama aja dah gitu yah.

"Lo masih sama Herza?" tanya Ciara pada Mey.

"Masih lah, kenapa emang?" jawab Mey santai.

"Tumben banget Lo bisa pacaran sampe bertahun-tahun, Biasanya lo putus nyambung mulu kaya sama mantan Lo dulu?" ujar Ciara.

"Bisa lah, Ra. Namanya juga sama-sama cinta, Ya gak Mey." sahut Fiona menyenggol lengan Mey.

"Enak dong dicintai." ujar Denna lalu melirik Risya "Lo gimana Ris? Udah peka si mas crush yang lo cintai itu?"

"Waktu itu belum nyampe untuk membuat mas crush gue sadar dan peka." Jawab Risya mendramatis.

Denna melempar kentang goreng ke arah Risya, "ribet hidup Lo, Suka ko sama orang yang gak balik suka." cibir Denna gemas, sampe ingin membuang sahabat nya yang bodoh itu ke laut mati.

"Daripada lo, gak deket cowo sama sekali." balas Risya.

"Bukannya gak mau deket, Cuma males sama cowo jaman sekarang." Tutur Denna santai.

Di antara mereka berlima, Denna lah yang tak pernah dekat dengan cowok. Bukannya gak mau, Katanya ia masih ingin sendiri. Padahal gamon sama masa lalu haha.

"Duh untung gue sama nasib nya sama Mey, Sama-sama dicintai." ujar Fiona sumringah.

"Hubungan yang kalian liat gak sama dengan realita nya." ucap Mey.

"Gak sama gimana?" tanya Fiona dan Ciara bersamaan.

"Kompak banget kaya ibu-ibu arisan." kata Risya.

"Iya gitu, Kan kalian tau gue sama Herza LDR 3 tahun dan itu gak berjalan mulus seperti pikiran kalian. Banyak banget cobaan nya mulai dari Herza yang sering hilang kabar, Overthinking yang gue rasain tiap malam, dan banyak lagi," Mey menjeda ucapannya.

"Pisang yang berkulit mulus belum tentu dalam nya bagus. Begitupun dengan satu hal yang kalian liat luar indah belum tentu juga dalam nya indah." Lanjutnya.

Seketika semuanya diam mendengar ucapan Mey yang panjang dan seperti punya arti di setiap kata nya.

"Jangan diem dong, gue lebay ya ngomong nya?" Mey melihat sahabatnya bergantian.

"Lo lagi ribut ya sama Herza?" tanya Ciara.

"Ee-enggak, Ko kalian natap gue kaya gitu sih?" Mey merasa ngeri melihat tatapan para sahabatnya seolah ingin menerkam Mey.

"Lo di apain Herza?" ucap Denna

"Bilang Mey kalo ada apa-apa, Kita Lo anggap apa sih? Fungsi sahabat apa kalo diantaranya lagi ada masalah?" timpal Fiona.

TITIK AKHIR. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang