•06

385 64 54
                                        

Haii, gimana kabar kalian? semoga sehat selalu, aamiin

Sebelum baca jangan lupa untuk vote!!

oke, terimakasih;)

*HAPPY READING*

^^

Malam ini Herza duduk di sofa balkon. Mengisap sebatang rokok, dan ada Soda di samping nya.

Pandangan yang lurus ke depan, dan pikiran yang kemana-mana. Banyak hal yang berlalu lalang di kepalanya.

"Woy bengong aje Lo sendirian!" Entah tiba-tiba Reyza datang dengan kehebohan nya. Membuat Herza terkejut.

"Apaan sih Lo rusuh banget!" Omel Herza.

"Lo ngapain dah malem-malem gini di luar terus bengong? Awas Lo nanti kerasukan setan."

Herza sangat malas jika Reyza sudah masuk di kamar nya, Pasti ia akan menggangu ketenangan Herza. Seperti saat ini.

"Berisik banget Lo dateng-dateng!"

"Aelah sensi amat, Btw lo lagi kenapa? Galau?" Tanya Reyza yang sudah duduk di samping Herza.

"Kepo banget kaya Echa."

"Gue nanya kali, jutek amat Lo kaya cabe-cabean"

"Sumpah ya Lo mending pergi deh dari kamar gue, Lo gangguin Echa aja sono!!" Usir Herza merasa jengah dengan Abang nya ini.

"Gak asik lo! gak kaya Echa."

"Bodo amat, yaudah Sono sama Echa"

"Niat gue ke sini gak cuma-cuma, Gue mau kasih tau, Udah 2 hari Mey nanyain Lo sama gue." Ungkap Reyza.

Herza menoleh menunggu kelanjutan ucapan dari Reyza.

"Nungguin ya?" Goda Reyza.

"CK! Cepet bangsat." Decak Herza.

"Santai anjing! nah terus gue bilang Lo lagi sibuk mungkin. Lagian Lo kemana sih gak ngabarin Mey, Dia selalu nunggu Lo. Gk pernah absen dia setiap hari nya nanya Lo sama gue." Jelas Reyza.

"Handphone gue ilang. Gue dah kabarin dia juga tadi lewat handphone nya Echa."

"Tadi juga dia nanyain Lo lagi, Makanya gue kesini."

Reyza menyodorkan handphone milik nya. "Nih pake buat telponan sama Mey, besok gue ambil."

Herza meraih handphone nya, Reyza emang memiliki sikap perduli yang kuat. Tapi sikap itu selalu ia perlihatkan dengan caranya sendiri. Ya, walau dengan cara yang ngeselin.

"Makasih Bang," ucap Herza.

"Jangan biarin Mey bingung tanpa kabar dari Lo Za, Gue liat Mey tulus banget sama Lo. Walaupun kalian LDR jangan jadiin itu penghalang cinta kalian." Ujar Reyza bijak. Kadang-kadang doang sih wkwk.

"Sok bijak Lo Bang, kaya pernah pacaran aja"

"Gini-gini gue ahlinya." Sombong Reyza.

"Bucin dong Lo, budak micin kalo kata Echa." Kata Herza tertawa.

"Dah gue mau liat adek cantik gue dulu, Bayy bucin!" Ucap Reyza lalu pergi dari sana.

Herza membuka handphone Reyza yang ternyata tidak terkunci. Pasti sudah Reyza sudah mengatur hal pribadinya nih. Seperti galeri yang terkunci. Dan aplikasi pribadi lainnya, tapi tidak dengan WhatsApp.

Ia membuka aplikasi itu, Chat Mey ada di paling atas, Mungkin Reyza sengaja sematkan Chat Mey untuk Herza.

"Dia lagi apa ya? telpon deh" Herza memencet tombol call.

TITIK AKHIR. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang