Happy reading.
••
Herza berniat untuk pergi ke rumah Reki, sekedar nongkrong karena bosan di rumah. Saat hendak keluar rumah, teriakan menggema memanggil namanya.
"BANG HERZAAA!! MAU KEMANA?" tanya Leycha dengan cempreng.
"Jangan teriak-teriak, Echa. Nanti sakit tenggorokannya," ucap Herza.
"Abang mau ke rumah temen, Echa di rumah tunggu bang Rey pulang bentar lagi." Tutur Herza.
"Echa bosen di rumah bang, Echa ikut aja ya?" pinta Leycha.
Herza berjongkok, menyamai tingginya dengan Leycha. "Abang ada urusan, kalo Abang bawa Echa ribet,"
Leycha cemberut, melipat kedua tangannya di dada. "Echa gak bikin ribet bang."
"Bang Rey bentar lagi pulang, Echa ajak Bang Rey jalan-jalan soalnya dia lagi banyak uang, Echa porotin aja uang nya, jajan yang banyak!" asut Herza mengompori.
Leycha tampak berfikir, boleh juga ide Abang kedua nya ini, ia bisa borong semua mainan di mall.
"Oke, Echa tunggu bang Rey aja." putus Leycha.
Herza bernafas lega, akhirnya adik bungsunya ini bisa kepancing juga. Gakpp lah numbalin Abang sulung nya, yang penting Herza bisa keluar tanpa di ekorin Leycha.
"Abang pergi dulu ya, Echa panggil Mba Nana minta temenin sampai bang Rey pulang."
Leycha mengangguk, "oke bang!"
••
Herza mengendara motornya santai, menempuh sekitar 15 menit perjalanan, kini Ia telah sampai di perkarangan rumah Reki. Memarkirkan motor lalu berjalan ke halaman belakang lewat jalan samping rumah.
Di halaman belakang sudah ada Bayu, Reki dan satu laki-laki yang Herza tidak kenal.
"Woi, Za! Lama banget, kemana aja Lo?" tanya Reki.
"Ngurus adek gue dulu," jawab Herza.
"Oh iya, ini Barra, dia tetangga gue di sebrang sana." Ucap Reki memperkenalkan laki-laki di sebelah Bayu.
"Barra," ia mengulurkan tangannya.
"Herza." dan di sambut uluran tangan itu untuk berjabat perkenalan.
Waktu berjalan, kini ke empat nya sedang bermain game bersama. Emang ya cowo itu gampang banget akrab nya dengan orang yang di kenal. Lihat saja Barra dan Herza tampak sudah seperti teman dekat keduanya terlihat sangat akrab walaupun baru kenal. Berbagai perkataan kotor mereka lontarkan, sesekali mereka tertawa karena Bayu yang selalu kalah dalam game yang membuat nya menggerutu kesal.
Game itu telah usai, mereka cukup lelah dengan game itu. Meneguk minuman soda yang tersedia di atas meja.
"Lo sekolah dimana, Bar?" tanya Herza.
"Gue mahasiswa semester 2." jawab Barra.
Herza terkejut, ia tak menyangka bahwa Barra adalah Kaka tingkat nya.
"Gue kira kita seangkatan, Bar."
Barra tertawa kecil, "keliatan nya kaya masih anak SMA ya? awet muda soalnya." Canda Barra.
![](https://img.wattpad.com/cover/297181336-288-k771113.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK AKHIR.
Ficção Adolescente"Aku hamil, Za." "Itu bukan tanggung jawab gue lagi!" "Kamu bilang akan tanggung jawab, Za!!" "Gue gak bisa, Maaf." "Jangan jadi brengsek kaya gini, Herza!" "Gue bilang, Gue udah gak bisa jalanin bareng Lo!!" "Terus gimana sama anak ini?" "Bukan...