•02

483 94 95
                                    

Hai haii, kalian menemukan cerita ini di mana? komen dong hihi

Maaf kalau masih ada yang kurang dan typo ny, aku penulis awal yang masih belajar:)

Semoga suka, Aamiin.

*HAPPY READING*

•\•

"Kuat kan Za, kita LDR hanya sementara aja ko," ucap Mey sebelum ia take off.

"Jangan lama-lama Mey, aku gak kuat nahan rindu." Pinta Herza memeluk Mey.

"Aku gak lama Za, aku akan kembali secepat mungkin."

"Aku akan tunggu."

"Jaga diri dan hati ya, Za." Berat sebenarnya untuk Mey berpisah dengan Herza, walaupun hanya sementara.

Herza mencium kening Mey, mengelus pipi Mey yang basah karena air matanya.

"Jangan lupa untuk kembali sayang, aku di sini akan selalu nunggu kamu" Bisik Herza.

"Aku pamit, Za"

"Hati-hati Mey" Herza menyeka air matanya.

"See you later, wait for me to come back, Herza"

Mey mengingat kembali perpisahan nya dengan Herza 3 tahun lalu. Ya, Mey dan Herza sudah menjalani LDR selama 3 tahun. Jakarta-Melbourne.

Ting.. suara notif langsung membuyarkan lamunan Mey, dengan cepat Mey langsung mengecek notif tersebut. Ternyata, hanya pesan dari operator. Mey menghembuskan napas nya gusar, Herza tidak ada kabar selama 2 hari ini, entah sibuk atau apa Mey tidak tau. Ia hanya menunggu Herza kembali mengabarinya.

"Telpon bunda Sania aja kali ya, sekalian nanya kabar, lagian udah lama juga gak ngobrol," Mey menekan nomor yang ia tuju, tapi, nomor nya sedang tidak aktif.

"Huhh, gak aktif?" desah Mey. Sekarang di Melbourne menunjukan pukul 23.15.

"Sekarang di Indonesia pukul 19.15, mungkin aja bunda lagi makan malam,"

Tiba-tiba Mey terpikirkan sesuatu, kan dia punya nomor Leycha- Adik Herza. Kenapa ia tidak menelpon Nya saja?

Status WhatsApp nya sedang online, sangat kebetulan. Mey memencet tombol call.

Berdering...

"Hallo kak Mey, Echa kangen banget sama Kaka Meyy!!" Suara cempreng milik gadis 7 tahun itu menggema di telinga Mey.

"Iya Cha, Kaka juga kangen banget" Balas Mey.

"Kaka kapan pulang?"

"Tunggu aja ya, Cha hehe"

Mey mendengar dengusan Echa "Cha, Abang Herza ada?"

"Abang pergi kak dari sore tadi"

"Echa tau gak kemana perginya?"

"Tadi Echa denger pas Abang izin sama bunda, katanya mau kumpul sama teman nya"

"Kenapa kamu gak kabarin aku sih kalau pergi, aku selalu nunggu kabar dari kamu, Za" Batin Mey.

Tokk.. Tokk... Terdengar seseorang mengetuk pintu mengetuk pintu, Mey yakin itu adalah ibunya.

"Meyy..."

"Masuk Bu!" Aini membuka pintu kamar anak gadis nya, membawa secangkir coklat panas.

"Kenapa belum tidur?" tanya Aini mengeluarkan puncak kepala Mey.

TITIK AKHIR. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang