Let's go!!!
| |
-Herza mengendarai motor nya dengan cepat, membelah jalanan ibu kota yang padat. Tak perduli dengan teriakan dari orang sekitar.
Karena terlalu buru-buru Herza hampir saja menabrak gadis yang keluar dari mobil.
"Sory gue buru-buru, Lo gakpp?" Tanya Herza
Gadis itu masih menutup mata nya. ia benar-benar shock. "Gakpp ko, cuma kaget aja" Katanya sambil menunduk.
"Sekali lagi maaf"
"Iya gakpp"
Kedua pandangan itu bertemu, Ternyata gadis yang hampir ia tabrak adalah, Gadis yang semalam bersamanya.
"Sila?"
"Kak Herza?"
Mereka sama-sama terkejut dengan pertemuan yang tak terduga.
"Lain kali liat-liat kalo mau buka pintu mobil di pinggir jalan." Ujar Herza.
"Iya, soalnya mobil gue mogok gak tau kenapa" Keluh Sila.
"Lo mau kemana?"
"Kak Herza gak liat, nih gue pake seragam sekolah?"
Herza menggaruk tengkuknya, "oh iya, hehe"
"Hmm, gimana yah kak, mana supir gue susah banget lagi di telpon nya." Ucap Sila gusar.
"Bareng gue aja."
Sila tersenyum "Beneran kak? Gakpp emang, nanti pacar kakak marah"
"Enggak"
"Cepet keburu telat." Sila menuju motor bersama Herza. Masalah mobil nya biar urusan supir nya nanti.
••
Parkiran seketika riuh karena kedatangan cowo yang notebene nya adalah most wanted bersama dengan gadis cantik di belakang nya.
"Kak Herza ganteng banget"
"Mayan sarapan cogan pagi-pagi"
"Eh sama siapa tuh"
"Itu kan cewe kelas 10 IPA 3"
"Ko bisa sih bareng sama kak Herza"
"Aaa mau banget di bonceng Kaka ganteng"Dan masih banyak lagi ricuhan dari mulut murid di sana.
Sila turun dari motor Herza, menjadikan pundak Herza sebagai pegangan.
"Thanks ya kak tumpangan nya" Ucap Sila tersenyum manis.
"Iya sama-sama" Balas Herza.
"Bareng kak ke dalem nya?" Tawar Sila
"Yuk." Terima Herza.
Mereka berjalan berdampingan, tampak serasi saat di lihat, Sila yang cantik dan Herza yang tampan.
Di koridor pun ramai yang memperhatikan mereka berdua, ada yang nyiyir ada juga yang puji.
Herza maupun Sila hanya diam tak menggubris, Berjalan dengan santai, Kelas Herza dan Sila beda Arah, Jadi mereka berpencar.
"Gue duluan ya, kak" Ucap Sila melambaikannya tangan sebelum menuju kelas.
Herza hanya mengangguk dan tersenyum tipis.
"Inget Za Lo udah ada Mey." Ucap Herza dalam hati. Tapi ia tidak bisa bohong dengan perasaan nya.
••
Mey duduk termenung, menatap jalanan dari jendela kamar. Kenapa harus seperti ini hidup nya? bukannya tidak bersyukur. Tapi ia juga mau keinginan nya terpenuhi.
"Kapan sih waktunya? kenapa harus gagal?" lirih Mey. Air mata nya tidak kunjung berhenti mengalir sejak tadi.
"Kamu juga kenapa sih Za, selalu hilang kabar. Kamu gak tau aku selalu nunggu kamu, Aku juga butuh kamu, Za, ketika aku lagi down kaya gini." Dari tadi nomor Herza tidak bisa dihubungi. Kemana lelaki itu sebenarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK AKHIR.
Ficção Adolescente"Aku hamil, Za." "Itu bukan tanggung jawab gue lagi!" "Kamu bilang akan tanggung jawab, Za!!" "Gue gak bisa, Maaf." "Jangan jadi brengsek kaya gini, Herza!" "Gue bilang, Gue udah gak bisa jalanin bareng Lo!!" "Terus gimana sama anak ini?" "Bukan...