Happy Reading semuaa:"
^^
Herza menghempaskan tubuhnya ke kasur, perkataan Reyza tadi selalu terputar di otak nya. Ia semakin tidak tenang dan merasa bersalah, tapi apa boleh buat? nasi sudah menjadi bubur. Lagi pula ia dan Sila hanya sebatas teman.
"Gue salah banget punya rasa ini." Herza mengusap wajah nya kasar. Tidak! ia tidak boleh seperti ini. Ia sudah punya Mey.
Herza beralih melihat aplikasi WhatsApp. Chat yang Herza kirimkan pada Mey, tidak di balas. Padahal status aktif nya tadi sore.
Karena bosan, Herza iseng melihat grub mereka ber'Enam. Kalian tau siapa kan? Sebelum berangkat ke Bandung, mereka membuat grub untuk membicarakan kembali semua rencana mereka.
Tanpa sadar jari Herza memencet nomor salah satu disana. "Gue cuma bosen doang, gak salah kan chat dia?"
"Gue cuma butuh temen chat aja, sembari nunggu Mey online," ucap Herza seraya mengetik sepenggal pesan pada kontak itu.
Silaa
SV, Gue Herza.
Tak butuh lama Herza melihat Sila sedang mengetik.
Okelah. SV back yaa;)
Udh, Btw lgi ap Lo?
Tdran gw, Cpe bgtt:(
Remuk dah badan gwKe tukang urut, biar di pijet
Ah mls, mager gw
Cw suka bnr sih mager
Suka-suka dong
Serah deh,
bsk sklh?Sklh lah, knpa emng?
Bareng gw mau?
Widih mau lh, Kebetulan bngt
mobil gw masih di bengkelGw jmpt jam 7 bsk
Okelah sipp
Tdr sana, dh mlm
Iya nih gw ngntk,
tdr dulu ya kak
Iya, Sweet dreams Sila
Lo juga, kak.
Tanpa sadar, dari tadi sudut bibir Herza terangkat membentuk lengkungan manis.
"Lo sama kaya dia, Sil. Sama persis." Ucap Herza tanpa sadar.
Tidak. Herza tidak menghianati Mey, Ia hanya menghilangkan rasa bosan. Dan kebetulan ia bertemu dengan gadis yang sama dengan Mey. Yaitu Sila. Tak salah kan jika hanya berteman dekat?
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK AKHIR.
Teen Fiction"Aku hamil, Za." "Itu bukan tanggung jawab gue lagi!" "Kamu bilang akan tanggung jawab, Za!!" "Gue gak bisa, Maaf." "Jangan jadi brengsek kaya gini, Herza!" "Gue bilang, Gue udah gak bisa jalanin bareng Lo!!" "Terus gimana sama anak ini?" "Bukan...