•10

216 46 71
                                    

Happy Reading semuaa:"

^^

Herza menghempaskan tubuhnya ke kasur, perkataan Reyza tadi selalu terputar di otak nya. Ia semakin tidak tenang dan merasa bersalah, tapi apa boleh buat? nasi sudah menjadi bubur. Lagi pula ia dan Sila hanya sebatas teman.

"Gue salah banget punya rasa ini." Herza mengusap wajah nya kasar. Tidak! ia tidak boleh seperti ini. Ia sudah punya Mey.

Herza beralih melihat aplikasi WhatsApp. Chat yang Herza kirimkan pada Mey, tidak di balas. Padahal status aktif nya tadi sore.

Karena bosan, Herza iseng melihat grub mereka ber'Enam. Kalian tau siapa kan? Sebelum berangkat ke Bandung, mereka membuat grub untuk membicarakan kembali semua rencana mereka.

Tanpa sadar jari Herza memencet nomor salah satu disana. "Gue cuma bosen doang, gak salah kan chat dia?"

"Gue cuma butuh temen chat aja, sembari nunggu Mey online," ucap Herza seraya mengetik sepenggal pesan pada kontak itu.

Silaa

SV, Gue Herza.

Tak butuh lama Herza melihat Sila sedang mengetik.

Okelah. SV back yaa;)

Udh, Btw lgi ap Lo?

Tdran gw, Cpe bgtt:(
Remuk dah badan gw

Ke tukang urut, biar di pijet

Ah mls, mager gw

Cw suka bnr sih mager

Suka-suka dong

Serah deh,
bsk sklh?

Sklh lah, knpa emng?

Bareng gw mau?

Widih mau lh, Kebetulan bngt
mobil gw masih di bengkel

Gw jmpt jam 7 bsk

Okelah sipp

Tdr sana, dh mlm

Iya nih gw ngntk,

tdr dulu ya kak

Iya, Sweet dreams Sila

Lo juga, kak.

Tanpa sadar, dari tadi sudut bibir Herza terangkat membentuk lengkungan manis.

"Lo sama kaya dia, Sil. Sama persis." Ucap Herza tanpa sadar.

Tidak. Herza tidak menghianati Mey, Ia hanya menghilangkan rasa bosan. Dan kebetulan ia bertemu dengan gadis yang sama dengan Mey. Yaitu Sila. Tak salah kan jika hanya berteman dekat?

TITIK AKHIR. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang