•03

306 90 73
                                    

Happy reading:*

^^

Mey bangun dari tidur nya, jam menunjukan pukul 06.10 pagi, Mey langsung bergegas mandi. Ia sangat bersemangat hari ini.

Lain dengan Aini yang sedang sibuk mengurusi Fita, Gadis kecil yang baru berumur 2 tahun. Fita lahir beda ayah dengan Mey dan Alen.

Aini menikah dengan laki-laki Melbourne pada tahun 2013, dan di karuniai seorang anak perempuan yang lucu dan super Aktif.

Fita Agisha, Nama yang cantik bukan?

"Fita jangan lari-lari terus dong, pakai baju dulu sini" Sudah 20 menit lama nya untuk Fita pakai baju. Dari tadi bocah itu terus tidak mau diam.

"Bu, Alen pakai baju yang mana?" Tanya Alen yang baru selesai mandi.

"Itu di atas kasur ibu sudah siapkan, jangan ngacak yang di koper" Ujar Aini yang masih sibuk memakaikan baju Fita.

"Haii, sibuk sekali aku lihat?" Sapa Fery mencium pelipis Aini.

"Iyaa kamu bukannya bantuin, Anak kamu susah banget di pakein baju nya" Gerutu Aini.

"Kamu mandi sana, biar aku gantian yang ajak main Fita" Ujar Fery

"Yaudah jagain yah, jangan lalai" Pesan Aini pada sang suami.

"Iyaa sayang"

••

Mey sudah siap tinggal menunggu orang tua nya berserta adik-adiknya keluar kamar.

"Bu, udah selesai?" Tanya Mey mengetuk pintu kamar Aini.

"Tinggal pakai baju, Mey" Jawab Aini dari dalam.

Mey melihat ayah nya yang sibuk mondar mandir dengan Telpon di telinga nya. Dan, Fita di gendongan nya.

"Ayah sibuk banget, kasian tuh Fita kebingungan." Kata Mey yang langsung mengambil alih Fita dari gendongan ayahnya.

"Di kantor ada masalah Mey, ayah di suruh ke kantor sekarang" Ungkap Fery panik.

"Kan kita mau terbang yah, ini udah jam 8 loh, Kita take off jam setengah 10."

"Iya ayah tau, tapi ini lebih penting Mey."

Keadaan semakin rumit, ya Tuhan apakah harus gagal lagi? Mey sudah lama menunggu hari ini.

"Ada apa? kenapa terlihat seperti panik?" Tanya Aini yang baru saja datang.

"Di kantor ada masalah, aku harus ke kantor sekarang"

"Bagaimana dengan penerbangan kita ke Indonesia? apakah di tunda lagi?" Tanya Aini

Fery mengusap wajah nya "Aku minta maaf, untuk saat ini di pending dulu, tunggu urusan di kantor selesai"

"Ayah minta maaf Mey, mohon mengerti. Ayah tau kamu sangat ingin pulang, Tapi ini mungkin belum saat nya" Mey sangat kecewa. Ia menangis dan berlari ke kamar.

"Sudah dua kali loh selalu gagal, aku sangat tidak tega melihat Mey." Ujar Aini

"Aku janji akan menyelesaikan urusan ini dengan cepat, dan membawa kalian ke Indonesia." Fery memeluk Aini.

"Hati-hati, Cepatlah selesaikan" Aini mencium pipi Fery. sebagai tanda semangat untuk sang suami.

Ferry mengangguk, "Aku pamit."

Aini berjalan menuju kamar anak gadis nya, suara tangisan sendiri milik Mey terdengar dari dalam kamar.

"Mey..." Panggil Aini membuka pintu, mendapati Mey yang sedang tengkurep sembari menangis.

TITIK AKHIR. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang