Selamat membaca.
.
.
.
Di dunia yang penuh dengan banyak hal-hal aneh dan mustahil, orang-orang menjadi waspada dengan yang namanya hasil. Baik ataupun buruk, apapun hasilnya saat belum diketahui pasti sangat penasaran bukan? Menegangkan atau berdebar, perasaan yang manapun itu.
Seperti hal nya saat ini, di salah satu sekolah elite Jepang bernama Aoba Johsai atau yang akrab disebut Seijoh sedang melakukan test Secondary Gender bagi para murid yang sudah bayar uang sekolah, yang nunggak ya skip.
Secondary Gender atau biasa disebut A/B/O adalah gender kedua setelah kita lahir sebagai perempuan atau laki-laki.
Setiap tahunnya selalu ada test ini untuk mengetahui result apa yang akan didapat di Secondary Gender.
Alpha, Beta, dan Omega.
-Alpha, atau sering dijuluki sang dominan yang kuat adalah kasta tertinggi dalam Secondary Gender.
-Beta, yang netral. Gender ini tak memiliki keistimewaan apapun, tidak seperti Alpha atau Omega.
-Omega, dijuluki sebagai yang terlemah karena selalu membutuhkan pertolongan. Pasangan Omega kebanyakan adalah Alpha. Seorang Omega biasanya sangat submissive, meski banyak juga para Omega yang menentang hal tersebut karena tidak semua Omega lemah.
Begitulah artikel yang dibaca salah satu murid Seijoh dengan nametag Oikawa Tooru.
"Urutan 99, silahkan masuk."
Anak yang baru saja selesai membaca artikel itu bangkit dari bangku antrian dan melangkah masuk kedalam ruangan.
Ia sangat tidak sabar untuk mengetahui hasilnya, semoga saja sesuai dengan apa yang diharapkannya.
●○●○●○●○
1 hari sebelumnya.
"Ne Iwa-chan, kira-kira lo bakal dapet result apa di Secondary Gender?"
Pemuda berambut spiky dengan netra olive green itu mengernyit dengan pertanyaan sahabatnya.
"Ya nggak tau, tes aja belom."
"Iya, tapi coba tebak."
Pemuda berjulukan Iwa-chan itu berpikir, menaruh jempolnya dibawah dagu. "Mungkin Alpha? Atau Beta.."
Ia menolehkan kepala ke Oikawa yang tengah menatapnya antusias. Merasa diperhatikan, pemuda bersurai spiky itu melengos kesamping. "Ah nggak tau lah, tapi semoga aja diantara itu. Karena gua gak mau jadi omega." Ujarnya.
Benar juga, kalau dipikir-pikir Iwa-chan atau yang sering dipanggil Iwaizumi ini adalah salah satu murid terkenal di Aoba Johsai selain karena member VBC, Iwa-chan juga orang yang kuat, macho dan dominan lah pokoknya.
"Kenapa enggak mau jadi omega?" Sahabatnya bertanya memastikan.
"Gapapa, gua lebih suka jadi yang mendominasi atau biasa aja." Iwaizumi menggedikkan bahunya.
Sahabatnya itu manggut-manggut seolah peduli, "kalau begitu pilihan gua juga sama kayak Iwa-chan!" Serunya.
"Yah serah lo deh."
"Ne, Iwa-chan. Gimana kalo seandainya gua dapet hasil Omega dan lo Alpha?" Sahabatnya itu tiba-tiba bertanya, meski terdengar seperti candaan belaka.
Iwaizumi menoleh, "ya nggak gimana-gimana kocak."
"Emangnya gua harus ngapain? Kayang?" Tanya Iwaizumi.
Sahabatnya itu terkekeh, sambil merangkul bahunya, Ia melirik Iwaizumi. "Biar gua jadi Omeganya Iwa-chan." Ujarnya sambil mengerlingkan mata.
Iwaizumi mengernyit lalu menyentil dahi sahabatnya, kadang Ia suka heran dengan tingkah binal si surai brunette itu.
"Ittai! Hidoi yo Iwa-chan!" Ia mengelus kepalanya yang nyeri.
"Ga nyambung lo." Dengus Iwaizumi.
"Ma~ itukan misalnya aja. Gua juga gak mau jadi omega, kayaknya kurang keren. Gua mau jadi Alpha juga biar sama kayak Iwa-chan!"
Iwaizumi mendengus. "Kita liat aja besok."
.
.
.
Tbc.
FYI, sebenernya secondary gender itu gak cuman Alpha, Beta, Omega. Ada juga Sigma, Delta, Gamma. Dan kasta tertinggi dipegang oleh Sigma. Tapi biasanya lebih sering difokuskan ke A/B/O. Sekian penjelasan, hitung-hitung nambah pengetahuan baru:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine. [岩及]
Novela Juvenil"Jangan sentuh apa yang telah menjadi milikku. " Disaat Oikawa butuh pertolongan, Iwaizumi ada disana. Menyeringai puas merasakan kemenangan karena selalu dapat melindungi Oikawa tepat waktu. When you're obsessed about someone, you will try everyth...