DEVIL 7

602 68 29
                                    

| Happy reading |


Pagi harinya, Mujin sudah siap dengan setelan jas bewarna putih dengan kemeja bewarna coklat, tidak memakai dasi dengan dua kancing yang terbuka, menambahkan ketampan Mujin berlipat-lipat ganda. Tidak lupa memakai jam tangan rolex bewarna silver, Mujin keluar menemui Taeju yang sudah menunggu di ruang tamu.

"Anda serius akan pergi, sajangnim? lukamu belum kering." ucap Taeju cukup khawatir dengan keadaan Tuannya.

Mujin mengangguk kecil.

"Aku harus menemui Presdir Kang, karna pertemuan ini tidak bisa di wakilkan atau di undur" balas Mujin.

Mujin menengokan wajahnya ke kanan dan ke kiri, mencari sosok wanita yang beberapa hari tinggal di mansionnya.

"Dimana Yoon Jiwoo?"

"Jiwoo sudah pergi 15 menit yang lalu, sajangnim. Jiwoo juga memasakan sarapan untuk anda, dia meminta saya untuk pastikan anda sarapan"

Mujin melihat ke arah meja makan yang tidak jauh dari letak ruang tamu, dan benar saja di sana sudah ada sepiring Sandwich dan segelas susu putih hangat. Mujin sempat diam sejenak lalu tak lama kaki panjangnya melangkah ke arah meja makan dan melahap sandwich buatan Jiwoo. Taeju tersenyum simpel melihat Tuanya yang sudah sedikit berubah, dan itu karna Yoon Jiwoo.

12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


12.06 KST

Jiwoo berjalan di kolidor dengan beberapa buku di gendongan tangan kiri. Kelas Jiwoo telah berakhir 5 menit yang lalu dan Jiwoo tidak memiliki jadwal kelas lain hari ini. Wanita itu berjalan ke halte bus dekat kampus, hari cukup panas siang ini. Tiba-tiba sebuah mobil SUV bewarna merah berhenti tepat di depan Jiwoo berdiri, kaca mobil terbuka lalu seorang pria melambaikan tanganya pada Jiwoo.

"Jiwoo-ya" panggilnya.

Jiwoo pun menoleh ke arah ke arah pria tersebut, seketika senyum simpul terlihat di bibir merah miliknya.

"Pildo-ya" balas Jiwoo.

"Masuklah ke mobil, aku akan mengantarkanmu pulang." tawar Pildo.

Tanpa menunggu lama, Jiwoo pun masuk ke dalam mobil pildo. Pria itu menginjak pedal gas meninggalkan halte bus dengan kecepatan sedang.

Di dalam perjalanan, Jiwoo fokus keluar jendela mobil. Moodnya sangat berantakan sekarang, entahlah. Pildo memutar lagu, membuat suasana tidak begitu canggung. Pria itu mengetuk ngetukan jari-jari tanganya pada stir, mengikuti alunan lagu.

DEVIL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang