DEVIL 15

554 128 8
                                    

22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


22.46 Malam

Semua Teoppoki yang Mujin belikan sudah habis dan juga odeng, saat ini Mujin dan Jiwoo sedang asik menonton drama berdua.

"Jiwoo-ya" panggil Mujin setelah beberapa jam dalam keheningan.

"Ne" jawab Jiwoo masih dengan pandangan yang melihat ke TV.

"Jikaa orang sedang berbicara, tatap matanya" ucap Mujin kembali dengan suara dinginnya.

Sontak Jiwoo langsung menatap Mujin dengan wajah yang sedikit takut "Maaf"

"Lupakan, aku hanya ingin bertanya. Apa ada tempat yang ingin kau kunjungi?"

"Tempat? Hmmm..."

Jiwoo memegang dagunya dengan jari telunjuk, berfikir sejenak.

"Hmm, Namsan Tower?"

"Namsan Tower?" ucap Mujin sedikit bingung, pasalnya Jiwoo bisa saja ingin pergi ke luar negri, tapi wanita itu malah memilih Namsan Tower?

"Ne, waktu itu aku ingin sekali ke Namsan Tower bersama dengan orang tuaku, kami sudah membuat janji akan pergi akhir bulan, tapi... Sebelum itu terjadi, Eomma, Appa, Haraboji dan Halmeoni sudah lebih dulu meninggalkanku untuk selama-lamanya"

Satu butiran air mata Jiwoo jatuh begitu saja, Mujin melihatnya, dengan jelas bahkan sangat jelas bagaimana rasa sakit dan kesepian diri seorang Yoon Jiwoo. Jiwoo mengapus air matanya yang terus mengalir dengar kasar.

"Maaf, tidak seharusnya aku menangis di depanmu"

"Gwenchana, semua orang berhak untuk menangis. Menangis saja, jika terus-menerus di pendam tidak baik. Aku bisa mengerti bagaimana perasaanmu"

"Ah, kamsamida"

"Bagaimana dengan besok?"

"Besok? Maksudmu?"

"Namsan Tower, kita pergi kesana besok. Bagaimana?"

Muka Jiwoo mendadak berbinar-bibar, bahkan matanya kembali berkaca-kaca. Selama ini Jiwoo ingin sekali pergi kesana, namun selalu gagal dengan masalah tugas dan juga keuangan. Walaupun Jiwoo bekerja, tetapi itu hanya cukup untuk kebutuhan kuliah dan makan sehari-hari, untuk bisa menabung pun sangat susah.

"Ini beneran, Mujin-ssi? Kita akan ke Namsan Tower besok?" ujar Jiwoo dengan senyum manis di bibirnya.

Mujin mengangguk, jujur hatinya terasa senang dan adem melihat Jiwoo juga senang.

"Bagaimana menurutmu, Jiwoo-ya?"

"Itu bagus, sangat bagus. Kamsamida Mujin-ssi, Jeongmal Kamsamida"

"Kalau begitu kita akan berangkat jam delapan pagi, sekarang ayo kita istirahat supaya tidak kesiangan"

"Hmm, gaja." ucap Jiwoo semangat.

DEVIL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang