Mujin menepati janjinya untuk membawa Jiwoo ke tempat yang indah selama di swiss. Tak terasa 4 hari telah berlalu dan hari ini adalah hari terakhir Mujin dan Jiwoo di Swiss, mereka akan kembali ke korea jam delapan malam dengan pesawat pribadi Mujin.Sekarang di Swiss masih jam satu siang, Mujin berniat mengajak Jiwoo untuk melakukan USG di salah satu Rumah Sakit terbaik di Swiss sekalian Mujin melakukan pemeriksaan rutin untuk calon buah hatinya.
"Sudah siap?"
Jiwoo mengangguk, wanita hamil itu sudah siap dengan kemeja bewarna merah marun dan celana bahan bewarna putih. Mujin yang menyuruh Jiwoo untuk menggunakan pakaian yang tertutup, karna dirinya tidak mau tubuh Jiwoo di lihat oleh orang lain selain dirinya.
Tidak berbeda jauh dengan Mujin, pria itu menggunakan kaos putih di sertai hoodie bewarna biru laut dengan jelana levis.
"Ayo jalan sekarang"
Mujin dan Jiwoo masuk kedalam mobil, Mujin menyalakan mesin mobil dan melaju menuju Rumah Sakit. Setelah hampir setengah jam Mujin memparkirkan mobilnya di Universitätsspital Zürich yang berada di kota Zurich. Mereka masuk kedalam, karna Mujin sudah membuat janji lebih dahulu, tidak perlu mengantri atau apapun itu. Mereka langsung bisa menuju ruangan Dokternya yang berada di lantai 3.
Tok tok tok
Mujin mengetuk pintu itu terlebih dahulu baru pria itu menuntun Jiwoo untuk masuk di ikuti olehnya di belakang.
"Sir, Choi Mujin?"
Mujin mengangguk "Yes"
"Please sit"
Mujin membawa Jiwoo untuk duduk dan pria itu juga duduk disebelahnya. Dihadapan Mujin dan Jiwoo adalah Dokter wanita yang bernama Jean Claude. Dokter Jean memiliki wajah yang cantik dengan kacamata bulat di pangkal hidungnya, selain cantik Dokter Jean juga pintar berbahasa Inggris, Rusia, dan Jepang. Karna itu Dokter Jean berkomunikasi dengan Mujin memakai bahasa Inggris.
"We can start the ultrasound examination now"
Jiwoo pun berbaring di Brankar. Dokter Jean membuka kemeja Jiwoo hingga perut dan mengoleskan Clear ultrasound dan mulai memeriksanya dengan alat USG.
"For the gender is not too clear, but there are already some parts that have been formed"
"This is his hand and this is his head" lanjut Dokter Jean sambil menjelaskan di monitor.
Mujin menggenggam tangan Jiwoo erat sambil menyaksikan layar USG; melihat calon buah hatinya yang sudah tidak sabar untuk cepat-cepat lahir.
"For the heart rate is very good and the baby is healthy, you don't need to worry"
Mujin tersenyum senang begitu pun dengan Jiwoo yang mendengar suara detak jantung calon anak mereka. Sedih dan bahagia menjadi satu, mereka sangat bahagia, sangat, sangat, sangat. Terutama Mujin yang akan menjadi seorang Ayah dalam waktu 7 bulan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL [End]
Teen FictionChoi Mujin adalah sorang mafia dan bandar narkoba yang terkenal di kota Daegu karna kekejaman pria itu. banyak orang yang tidak suka dengan kepribadian pria itu, sehingga Mujin memiliki banyak musuh. Mujin sendiri tidak peduli, selama dirinya tidak...