DEVIL 12

536 105 10
                                    

09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09.23 pagi

Jiwoo sudah rapih dengan celana panjang hitam dan kaos putih polos yang kebesaran di tubuhnya. Karna sudah masuk musim panas, jiwoo hanya menggunakan kaos. Walau begitu tidak membuat kecantikanya hilang begitu saja, malah membuat jiwoo 2 kali lipat lebih cantik dari biasanya.

Mengambil tas kecil untuk menyimpan ponsel dan kartu kredit, setelah semuanya sudah selesai dan cantik. Jiwoo turun ke lantai 1 untuk bertemu dengan Taeju yang sedang menunggu di ruang tamu.

Taeju bangkit dari duduknya, pandanganya menatap takjub Jiwoo yang sangat cantik dengan senyum indahnya yang sedang turun dari tangga.

"Kita bisa berangkat sekarang, Taeju-ssi"

Taeju menyadarkan kebodohanya setelah mendengar suara Jiwoo, wanita itu sudah berdiri di hadapanya dengan senyum yang persis seperti tadi.

"B-baiklah kita berangkat sekarang"

Taeju jalan terlebih dahulu menuju mobil yang sudah Ia panaskan tadi sembari menunggu Jiwoo bersiap. Sesampainya di mobil Taeju membukakan pintu di belakang untuk Jiwoo. Mobil Crossover merah meninggalkan halaman mansion Mujin dan membelah jalanan Daegu menuju Rumah Sakit tempat mereka pernah bertemu.

Di waktu yang sama, Choi Mujin sedang menjalani rapat dengan para sponsor untuk pembangunan cabang Hotel Liber di kota Gyeongju dan pulau Jeju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di waktu yang sama, Choi Mujin sedang menjalani rapat dengan para sponsor untuk pembangunan cabang Hotel Liber di kota Gyeongju dan pulau Jeju. Pasalnya Hotel Liber sudah memiliki 3 cabang, yaitu di Busan, Incheon dan Seoul.

"Jadi, kapan pelaksanaan pembangunan akan di laksanakan?" tanya Mujin.

"Semuanya sudah siap sajangnim, tinggal menunggu arahan anda" ucap Han Jimin.

"Tidak ada yang protes tentang kesepakatan ini? Jika ada silahkan ucapkan" suara tegas Mujin dengan pandangan melihat ke semua sponsor yang ikut untuk pembangunan cabang Hotel Liber.

Mereka semua menggeleng, setuju dengan kesepakatan yang ada.

"Tidak ada sajangnim." balas salah satu dari mereka.

"Baik jika tidak ada, pembangunan cabang Hotel Liber akan di lakukan satu bulan lagi"

Han Jimin membawakan berkas-berkas yang harus Mujin tanda tangani untuk projek ini, karna semua sudah selesai dan sepakat mereka bertepuk tangan.

DEVIL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang