DEVIL 21

405 113 13
                                    

Kapal speed boat ini perlahan berjalan menuju ketengah laut;yang dimana hanya ada mereka berdua serta David dan satu pengemudi kapal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kapal speed boat ini perlahan berjalan menuju ketengah laut;yang dimana hanya ada mereka berdua serta David dan satu pengemudi kapal.

Jiwoo tidak berhenti-henti tersenyum, bau air laut yang khas membuanya merasa lebih segar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiwoo tidak berhenti-henti tersenyum, bau air laut yang khas membuanya merasa lebih segar. Mujin berdiri di sebelah Jiwoo, hatinya hangat melihat wanitanya senang karna dirinya;ia merasa puas.

"David" panggil Mujin. David pun langsung menghampiri Mujin, pria bertubuh tinggi serta alisnya yang tebal membuat pria itu sangat tampan.

"Ne sajangnim"

"Bisa siapkan makanan?" tanya Mujin.

"Tentu Sajangnim. Kalau begitu saya pamit undur diri" pria itu melangkah pergi.

Sepeninggalan David, Jiwoo menoleh ke arah Mujin "Dia bisa berbahasa Korea?" tanya Jiwoo.

Mujin mengangguk "Dia bisa, karna Ibunya orang Korea dan Ayahnya orang Swiss. Dia teman Taeju dan Taeju juga yang merekomendasikanya padaku, aku dengar juga dia pernah ikut kelas Tataboga." jelas Mujin.

"Ah pantas saja" gumam Jiwoo.

"Pantas kenapa?" tanya Mujin yang kebetulan mendengar gumaman Jiwoo.

"Dia tampan" puji Jiwoo dengan kekehan kecil.

Mujin membulatkan matanya;pria itu sedikit terkejut dengan ucapan Jiwoo, berani-benarinya gadis itu menggoda dirinya.

"Jadi menurutmu dia tampan?"

"Tentu saja. Wanita manapun yang melihatnya akan setuju dengan pendapatku"

"Begitu? Baiklah pergi saja denganya, jangan denganku"

Jiwoo tersenyum melihat wajah Mujin yang kesal, wanita itu merangkul tangan Mujin membuat pria itu membuang muka dan melipat tanganya di depan dada.

"Cemburu?"

"Ani"

"Kau cemburu"

"Tidak"

"Kau cemburu, Choi Mujin"

"Aku bilang, aku tidak-"

Cupp

Kedua mata Mujin membelak, rasanya seperti nyawanya melayang setengah. Jiwoo memundurkan wajahnya untuk melihat wajah Mujin yang seperti patung.

DEVIL [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang