Umiiii"panggil aizwa
Zahra menoleh pada sang anak disampingnya.
"Loh aiz baru bangun
"Iya umi tata icha tenapa umi?tanya
"Kaka syah nangis sayang sini duduk di samping umi"Bocah gembul itu duduk di samping zahra terus memperhatikan kaysah yang menangis dipelukan sang ummah
"Umi tata icah nangis kalna apa?
"Kaka syah menangis karna abi sama uminya pulang kerumah terus kaka kasyah tinggal di sini belajar
"Ohh ditu ya,tata cya tengeng taya bayi ya ummah, aiz halap adik aiz ndak tegeng taya tata icha ya umi" ucap aiza ,zahra tersenyum atas penuturan sang anak dan mengelus surai aizwa
"Insya Allah sayang"Kaysha yang mendengar penuturan aizwa seperti mengejek berhenti menangis melepaskan pelukannya pada ummah siyfa.
"Heh bocah tadi lo ngemeng apaan ?
Aizwa menoleh dan menatap kaysah dengan polos "aiz tadi bilang tata icya tengeng kaya anak bayi"ucapnya polos"Gk ya kaysah gk cengeng kaysah tadi cuman kelilipan
"Tapi tadi cuala tata icah campe kekamal aiz gangu pendegalan aiz
"Salah dengar kali aiz mungkin itu suara abang nizam "senyum kaysah memfitnah nizam yang sedang berbaring di kasur empuknya.
"Matatih aiz ndak pelcaya ,umi ummah iaz kekamal abang izam maw mactiin talo bang ijam ndk angis"ucapnya polos dan beranjak dari duduknya dan menyusul nizam di kamarnyaUmmah dan zahra yang melihat itu menggelengkan kepalanya tak habis pikir umur 5 tahun di kubulin oleh kaysah yang tertawa renyah melupakan tangis nya tadi.
"Kaka zahra jadi gk antar kaysah kekamar putri kasya mau sekamar dengan putri"ucap kaysah
"Boleh boleh syah ayo kaka antar,umi zahra antar kaysah dulu ya ke asrama
" fadhol nak umah juga mau beberes rumah "ucap ummah siyfa
"Kaysha ambil koper yang bunda kamu kasih dulu ya
"Siap kal zahra bentar ya"zahra bangkit dari duduknya menuju kamar tamu dan mengambil koper yang di bawa sang bunda berisikan pakaian."Ayo kak "ucap kaysah menyeret koper berwarna pink menyala itu
"Yaudah ayo ,ummi duluan yayh"
Assalam'alaikumWa'alaikumsalam "jawab ummah siyfa
Kedua keluar dari rumah menuju asrama perempuan.
Bunda sifya berjalan menuju kamar untuk untuk beristirahat . Karna sang suami sudah pergi mengajar sejam yang lalu ditemani oleh menantunya .
Aizwa berdiri di depan pintu nizam tak lupa mengetuk pintu sang abang tercinta.
Tok tok tok
"Abang ijam"panggil aizwa namun tak ada sahutan dari nizam."Abang ijam'panggilnya namun gak ada respon dari nizam akhirnya aizwa membuka pintu kamar nizam yang tidak di kinci."Abaang maapin aiz ya masuk kekamal abang"ucapnya.
Aizwa melihat sang abang beristirahat dengan nyenyak ia naik keatas ranjang dan duduk di samping nizam memastikan perkataan kaysah tadi.
"Abang ijam ,"aizwa mengoyangkan tubuh nizam .
Nizam terbangun melihat aizwa di sampingnya membuat ia terpaksa bangun dan duduk menghadap aizwa"kenapa aiz hmm?
Anak itu menatap polos nizam tanpa berkedip ,nizam yang memperhatikan aizwa yang diam sejak tadi menyergit heran"aiz kenapa ? Ko bengong gitu ,mau abang gendong?
Anak itu menggelengkan kepalanya dan memegang pipi nizam"ko ndak ada ail mata "ucapnya
Nizam memyergit heran dengan tingkah aizwa "maksudnya aiz gimana?
"Aiz cuman mactiin kalo abang ijam ndak angis,
"Abang gk nangis siapa yang bilang abang nangis abang dari tadi tidur aiz
"Tapi kata tata icah abang nangis telus teliak-teliak "ucapnya polos