Putri "panggil kaysah"ngapain disini put? kenapa nangis put ada yang gk mengenakkan?ada yang lukain kamu put?
put kamu kenapa?kamu buat aku khawatir put"tutur kaysahputri tersenyum manis memperlihatkan dirinya bahwa ia baik-baik saja.
"Ah aku baik-baik saja, ini karna bahagia lihat sahabat aku udah should out""Yaalo yaalo kira,nangis karna gk ada gandengan heheh canda, ayo berdiri jangan nongkrong disini"tutur kaysah mengulurkan tangannya pada putri.
Dengan sigap putri memegang tangan kaysah dan berdiri.
"Mencoba untuk terlihat baik-baik saja, padahal hati sakit dan berdarah-darah"
"Syukron syah" ucap putri tersenyum yang entahlah menurut kaysah tidak seperti biasa
" Waiyyaki, ayo kesana kamu pasti belum makan hidangan hari ini?" tanya kasya dan mendapat kan respon dari.
kedua berjalan memasuki acara sakral itu dan berpisah di pertengahan, kaysah yang langsung kepelaminan dan putri yang terpaku ditempat dengan pandangan yang sendu.
"Cinta itu rumit, yang seharusnya membuat orang bahagia malah kebalikannya, apalagi cinta yang bertepuk sebelah tangan. Cinta ialah tahta tertinggi bukan. Iklaskan karna iklas tanda cinta yang luar biasa"ujar gita tepat disamping putri.
Putri terkesima oleh kalimat gita,ia berbalik seolah tak terjadi sesuatu" Ngomong apa sih git" ujarnya kemudian pergi dari hadapan gita.
"lah salah saya apa? kan cuman ngasih tau doang baper banget"ujar gita dengan semraut wajah yang bengong.
Acara berjalan begitu khidmat tanpa hambatan, kedua insan telah dipersatukan oleh janji yang suci dan sakral.
Mulai dari acara menjamu para tamu, pembacaan ayat suci Alqur' an oleh Nizam dengan suara yang sangat bagus serta mendayu-dayu. Sedikit kultum tentang kewajiban suami istri.
Malam semakin larut para tamu undangan dan santri semuanya meninggalkan acara di gedung yang disulap menjadi sebuah istnana megah. Dan hanya tersisa keluarga Nizam dan Kaysah.
"Alhamdulillah acaranya selesai,Nizam ajak kaysah kekamar ya istirahat, Zahra istirahat juga syhrul ajak istrimu untuk istirahat."
"Na'am umi, ayo sayang semuanya ana duluan ya. Assalamualaikum "ucap syahrul dengan sopan tak lupa menyalami mertuanya begitupun dengan zahra yang sedang mengendong aisyah sibalita gembul tertidur pulas.
"Wa'alaikumsalam " jawab mereka bersamaan
Nizam dan kaysah sudah berada dalam kamar pengantin. Suasana begitu hening antara keduanya.
ekhem!!dehem kaysah spontan nizam yang membuka kopiahnya menoleh mengangkat satu alisnya kemudian mengabaikan kaysah.
"bisa gk keluar dulu?saya mau ganti baju"ujar kaysah dengan bahasa formalnya.
:kenapa saua harus keluar ini kamar saya"cetus nizam.
"oh gitu ya" ucap kaysah, kemudian beranjak dari kasur,sampai lah kaysah di pintu kamar dan memutar knop pintu. Namun tangannya tertahan oleh tangan kekar nizam yang mencegahnya.
"Astaghfirullah " kaget kaysah kemudian berbalik menghadap nizam
"kemana?"tanya nizam.
"keluar, kan ini kamar kamu. Bukan kamar saya."ujarnya
"hm, biar saya yang keluar dari kamar ini, cepat ganti bajumu selesai itu kita shalat"ujar nizam kemudian memutar knop pintu keluar dari kamar. Menuruni tangga.
"habis"gumamnya menutup pintu dan memasuki kamar mandi menganti pakaian yang menurutnya berat itu dengan piyama bergambar ultramen tak lupa pasmina instan, tidak lupa ia pakai. Dan keluar dari kamar mandi membersihakan sisa-sisa makeup yang tertempel di wajah cantiknya.
selesai membersihkan ia merebahkan badan kecilnya di kasur yang empuk.
"loh zam belum tidur" tanya ummah syifa yang sedang melihat nizam duduk sendiri disofa.
"eh umi, belum umi bentar lagi, umi kenapa belum tidur?"tanya nizam.
umah siyfa duduk disamping putra bungsunya" umi ngambil air zam, kalau gituumi duluan ya zam"ujar umah syifa dan beranjak menuju kamarnya.
"na'am mi"
merasa bosan duduk menyendiri di ruang tamu menunggu kaysah yang tak mengabarinya akhir menaiki tanga menuju lantai dua.
"Astaghfirullah
________________
maaf typo dan masih random
jangn lupa vote dan comen
syukron