35

464 26 0
                                    

"Sejauh apapun ia pergi,jika sang kuasa telah menuliskan namamu dan namanya di lauluz mahfuz   tetap kau adalah rumahnya"

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Nizam memutar knop pintu betapa terkejutnya ia melihat kaysah yang sudah nyenyak diatas kasurnya dengan  posenya yang lucu, ia maju dan menyelimuti kaysah sambil mengamati wajah damai kaysah.

"cantik"Gumamnya"Astaghfirullah.Ia beranjak mengambil air wudhu dikamar kecil seusai membasuh wajahnya dengan air wudhu.Nizam melaksanakan   sholat sunat 2 roka'at dengan khusu'.Sebenar nya ia mengajak kayasah untuk sholat berdua namun sang empu sudah terlelab dalam kapuk  dan mimpi yang indah maybe.

Seusai  berdoa meminta perlindungan  dari Allah, dan pernikahan  yang diridhoi Allah. Nizam menyimpan  alat sholat di nakas.Ia membaringkan badannya di samping kaysah dan mengikuti sang kekasih hati terlelab dalam keheningan, membuat keduanya sama bermimpi  menjadi pelengkap bunga tidur.

Adzan subuh berkumandang, kaysah merasakan badannya begitu berat serasa ada sesuatu yang menghimpit  tubuh mungilnya. Ia perlahan membuka kelopak matanya secara pelan-pelan. matanya membola dengan bulatnya.

''kyaaaaaa''teriaknya  suskes menendang bokong nizam,dan sukses sang empu terjatuh tidak elit,bahkan tidak aestetik dan tidak ada adegan slowmo.

Ia mengelus bokongnya itu mendongkakan wajahnya menatap  kaysah dengan tajam.

kaysah  pun tak kalah sengitnya menatap tajam Nizam  sambil merapatkan selimut yang ia pakai ''ngapain kamu dikamar saya?jangan macem-macam,kalo macam-macam saya teriak''ujar kaysah garang.

Nizam menyunggingkan senyumnya. Ia berdiri berjalan menuju kaysah. merasa predator mendekat kearahnya ia semakin merapatkan selimut dibadannya.

Semakin dekat nizam mendekati kaysah'' kamu istri saya, saya berhak melakukan apapun selagi itu bernilai ibadah dan mendapatkan pahala.'' nizam tersenyum  sangat tipis setipis kertas. Kemudian menjauh.

Kaysah melongo dan memikirkan perkataan Nizam''ISTRI? gumamnya.

''tuh liat''ucap nizam memberikan petunjuk pada kasyah melalui matanya.

Kaysah mengikuti arah tunjuk nizam tepat pada jarinya yang terpasang cincin berlian. Kemudian melihat nizam dengan tatapan polos.

Nizam tersenyum jahil.

''NIZAAAAMMMMM'' teriak kaysah dengan kesal.

kemudian sang empu tersenyum puas. setelah berbalik dan masuk kedalam kamar kecil untuk mengambil wudhu.

Seusai melaksanakan subuh, nizam berbalik dan menyodorkan tangannya pada kaysah.

''ngapain?tanya kaysah mengangkat sebelah  alisnya.

''cium''ucap nizam singkat
''idih ogah  banyak kuman dan virusnya''

''Astaghfirullah, mau dapat pahala tidak?'tanya nizam masih dengan posisi semula.

''Maulah, yakali gkmau''ujarnya

''yaudah salim sayang''ujar nizam dengan tatapan datar

blushh pipi kaysah memerah,karna panggilan sayang dari nizam. Namun tingkat kegengsiannya tidak bisa mentoler salah tingkahnya'' gk mau'

Ia berbalik dan memperbaiki alat sholatnya, dan berdiri menyimpan alat sholatnya diatas nakas. Ia beranjak tanpa menghiraukan kaysah.

Kaysah mematung''kayanya saya keterlaluan gk sih?tanya nya dalam hati. Ia masih melihat setiap pergerakan nizam yang sedang mengambil Alqur'an kemudian duduk disofa sambil melantukan ayat suci dengan suara pelan.

Kaysah yang merasa bersalah dengan hati-hati mendekati sang suami untuk meminta maaf atas sikap yang kekanakkannya.

Ekhem! dehem kaysah sontak saja nizam berhenti dan menoleh pada kaysah yang masih berbalut mukenah sambil menunduk memainkan ujung mukenanya.

Namun Nizam abai segara menutup Alqur'annya, bukan bermaksud untuk menghindari kaysah hanya saja nizam ingin memberikan kaysah pengertian. Bahwasannya sikap nya seperti kanak-kanak tapi dalam versi dewasa. Agar dia sadar pentingnya mematuhi seorang suami.

''Zam, kaysah minta maaf ya atas sikap syah''ucapnya menunduk

Nizam tersenyum sangat tipis ia masih diam mendengar alasan kaysah.

''sifat syah terlalu kekanakkan dan gk patuhi perintah suami syah.

''baiklah saya maafin kamu, tapi ingat jangan diulang lagi, sepatutnya seorang istri harus mematuhi suami, begitupun sebaliknya dalam surah An-Nissa: 34

Ar-rijaalu qawwaamuna 'alan-nisaa'i bimaa faddalallaahu ba'dahum 'alaa ba'diw wa bimaa anfaqu min amwaalihim, fas-saalihaatu qaanitaatun haafizaatul lil-gaibi bimaa hafizallaah, wallaatii takhaafuna nusyuzahunna fa'izuhunna wahjuruhunna fil-madaaji'i wadribuhunn, fa in ata'nakum fa laa tabgu 'alaihinna sabiilaa, innallaaha kaana 'aliyyang kabiiraa

Artinya:"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

Seorang suami dalam satu rumah tangga merupakan kepala keluarga dan berperan sebagai pemimpin, yang akan melindungi kelurganya dengan amat sangat luar biasa, bahkan istri yang taat pada suaminya bisa membuat para bidadari iri dan cemburu, hanya karna ketaatannya pada suami, Masya Allah.

jelasnya sambil menatap kasyah dengan tatapan memabukkan, kasyah pun tak hentinya mentap sosok tampan didepannya. Namun ia sadarkan oleh tangan di ubun-ubun kepalanya.

''jangan melamun''ucapnya

kaysah mengerucutkan bibirnya dengan lucu''gk ko,mana ada'' ucapnya tidak jujur.

''ada tadi,pakai natap segala  lagi, atau jangan-jangan karna ketampanan saya?hmm

''sok mengpede  sekali laki-laki ini''ucap kaysah ia beranjak dan menghempaskan dirinya di atas kasur''

''jangan tidur,gk baik''ucap nizam, namun tidak mendapatkan respon dari kaysah, ia menghempaskan nafasnya melihat kaysah sudah terlelab dengan mukenah yang ia pakai.

Nizam berbaring di sofa dengan tangan menutup matanya, berdzikir menunggu pagi menyapa.

Jam menunjukkan 7:00kaysah terbangun melihat suasana kamarnya,dan menguap kemudian meraih ponsel,Matanya membola.''Astaghfirullah jam7 telat,bantuin ummah''kaysah sesegeramungkin melepas mukenanya dan mengantungnya,mencucimuka dan memakai jilbab instan.

Ia turun dari tangga  menuju dapur, dan tak kalah mengejutkan semua orang telah selesai sarapan dan akan beranjak dari ruang makan.Kaysah mematung ditempat.

''syah''panggil ummah syifa
''kaysah menoleh dan tersenyum tipis, ia malu karna hari pertama jadi anggota keluarga assegaf terlambat bangun.

''syah ayo sini, sarapan jangan berdiri disitu nak''ucap ummah siyfa semua atensi menoleh pada kaysah.

merasa menjadi pusat perhatian kaysah menunduk, dan berjalan kearah ummah siyfa.

dengan sungkan ummah siyfa menarik kursi dan mempersilahkan kaysah dudk, sang empu pun menuruti ummah siyfa dan duduk disamping nizam.

''Dasar kepo''bisik nizam dengan pelan

kaysah menatap nizam dengan tajam, yang ditatap pun malahan asik sendiri menyantap buah dengan khidmat sebagai makanan penutup.

''Zam''

My Perfect Gus( HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang