"aku, kau dan filosofi hujanmu"

450 39 10
                                    

Suncheon, hujan di awal tahun, begitu deras, seolah tetesannya berbaris mengantri dengan rapi menunggu gilirannya tiba untuk menjatuhkan diri di tempat baru setelah terlalu lama terbang dari laut menuju angkasa.

Rintihannya menimbulkan resonansi indah seakan mengatakan "dengarkan aku dulu & tenanglah, setidaknya untuk sesaat lupakan semua peluh & jenuhmu, hanya dengar aku saja dulu"

Pagi ini terlihat sedikit mereda dari semalam, mungkin mereka lelah karna meski tak menyerah mereka tetap saja jatuh kebawah,

Sudah cukup lama pria tampan yang berada di balik selimut dengan posisi duduk itu melongokkan kepala Di balik jendela kamar,
Hanya diam, dengan pandangan kesal seolah memiliki dendam dengan hujan,
Jika saja tidak ada tanggung jawab pekerjaan, ia hanya akan terus melamun hingga hujan berhenti meski kerongkongannya semakin kering.

***

7.00 AM
Gerimis kecil menemani moon gang tae melakukan perjalanan 3km menuju tempat kerja mengendarai motor matic kesayangannya, mengenakan seragam profesi, di balut hodie untuk menghangatkan dan jas hujan Pink hadiah teman sekamarnya yang juga bekerja di tempatnya bekerja sebagai cleaning service selama 5 tahun, cukup lama meski tak selama dia yang 8 tahun mengabdi disana,
Sebagai Kepala perawat di RSJ "jaga chiyu"
Meski selalu mendapat sift pagi, tapi tanggung jawab yang banyak dan memusingkan terkadang membuat pria pemalu ini sangat jenuh meski tak jarang ketampanannya membuat dia mendapat banyak perhatian dari beberapa perawat wanita bahkan direktur rumah sakit yang sangat ingin mendekatkan moon gang tae dengan anak perempuan kesayangannya.

Seperti pagi ini, setiba nya di RS, ia langsung mendapat laporan dari perawat sift malam kalau pasien yang berada di bangsal 7A lantai 2 membuat kegaduhan sekitar 1 jam yang lalu,
Moon gang tae sempat Tercengang saat masuk ke bangsal tersebut karna melihat ruangan yang berubah menyerupai Noeul Park Campground, tempat camping di perkotaan seoul yg terletak di antara gunung bukhansan Dan sungai han, terlihat dari hospital bed yang di singkirkan ke ujung dan di beri tulisan sungai han dan 2 brankar kecil yang di gulingkan dan di beri tulisan gunung bukhansan, beberapa linen yang di bentuk segitiga menggunakan tiang infus membentuk tenda, dan beberapa ranting pohon yang disusun seperti api unggun, 10 pasien yang berada di dalam menggunakan selimut untuk menutup tubuhnya seolah-olah kedinginan dan mengencangkan suhu AC ruangan.

Keadaan seperti ini sudah biasa moon gang tae hadapi, daripada membereskan aksi mereka dan memberi mereka obat penenang, dia lebih memilih bergabung dengan mereka, menjadi bagian dari drama mereka, dan perlahan meminta mereka membereskan kerusuhan tersebut, itu jauh lebih efektif dan tidak mengeluarkan banyak tenaga.
Hal tersebut juga yang membuatnya selalu di andalkan.

Seperti kepala perawat pada umumnya, Ia melakukan visit setiap pagi, memberi instruksi pada tim untuk memberi asuhan sesuai kebutuhan pasien masing-masing, menerima laporan dari tim, dan sesekali membantu dokter jaga memberi penanganan.

Hari ini dia memilih mendapat long sift karna memiliki tugas tambahan,

Setiap tanggal 10 dia selalu membuat video terapi untuk seorang pasien rawat jalan yang kebetulan mengidap gangguan kepribadian yang menyebabkan orang tersebut tidak ingin bertemu siapapun,
entahlah, sudah 5bulan dia rutin membuat video terapi tersebut tapi menurut wali dari pasien, pasien sama sekali tidak menunjukkan perubahan yang berarti,
Gang tae sempat mendengar kecurigaan temannya yang mengatakan bahwa sebenarnya wali dari pasien tersebut tidak memberikan keterangan yang sebenarnya, dia hanya ingin selalu datang ke RS untuk mendekati salah satu perawat disana, perawat perempuan cantik yang kebetulan adalah anak pemilik kost gang tae, nam-juri.

Sepertinya Gang tae tidak ingin ambil pusing dengan hal-hal tersebut, dia hanya perlu menjalankan tugas dari direktur RS dan mendapat gaji tambahan,
Sebenarnya, meski dia seorang kepala perawat dan memiliki gaji lebih, hidup nya masih tetap miskin hingga sekarang, karna sialnya Ia harus membayar hutang temannya yang kabur sebanyak 50.000.000 won secara berkala sejak 2 tahun lalu dan memakai nama nya sebagai jaminan.

***

07.00
Hujan kembali menyapa kota Suncheon,
Gang tae terpaksa pulang dengan penampilan seperti saat berangkat,
Sore ini Ia berencana mampir ke Mini market perempatan depan gang tempat tinggal nya, membeli peralatan mandi, juga stok camilan yang selalu di habiskan teman 1 kamarnya dan gadis kecil, anak dari teman kamar sebelahnya.

"Apa ada tambahan lain?" Tanya wanita cantik dengan senyum termanisnya, Gang tae sempat terpana melihat senyuman gadis kasir tersebut sebelum,
"tuan, semuanya 23000 won, apakah ada tambahan lagi?" Tanya nya kembali,
" Ah ya, eh tidak, maksud saya tidak ada tambahan lagi terimakasih" sahut gang tae gugup yang sudah tersadar dari lamunannya dan menunduk malu karna ketahuan memperhatikan kasir cantik itu,
Ia mulai melirik di luar pintu kaca, terlihat hujan semakin deras dan dia terlalu malas menembusnya padahal jarak dari kost hanya sekitar 300meter.
"Ada yang mengatakan, Hujan baru di awal tahun adalah suasana yang paling baik dan tepat untuk memulai perkenalan baru, airnya yang deras mengalir di aliran paling bawah dan berkumpul di satu titik terendah memiliki filosofi tentang abadinya sebuah hubungan meski banyak halangan"
kata gadis kasir cantik itu tiba-tiba, gang tae terus menganga menyimak perkataan gadis itu, entah kagum dengan kata indah tersebut atau justru tidak paham,

" Aku seo yea ji, senang berkenalan denganmu"
kasir itu mengulurkan tangan dengan senyuman yang semakin terlihat manis jika di pandang tanpa henti,

"Moon gang tae"
sahut gang tae meraih tangan kecil yang halus tapi sangat dingin itu dengan menundukkan kepala nya, gang tae memang terlampau pemalu untuk ukuran pria dewasa seumurannya,

"Sepertinya kita akan terjebak bersama disini untuk waktu yang cukup lama jika kau tidak menerobos hujan, Duduklah di sudut sana, aku akan menemanimu, aku akan berbicara jika kau menginginkan teman ngobrol, atau aku juga bisa hanya diam jika kau hanya butuh teman melamun"
Yea ji menarik lengan gang tae dengan santai menuju kursi di sudut mini market, gang tae hanya diam dan menurut.

"Kau sering berbelanja kesini?
Apa tempat tinggalmu dekat disini?" Tanya yea ji, sepertinya wanita ini mudah akrab dengan orang-orang bahkan yang baru di kenal,

"Hmm, iya saya sering berbelanja disini, rumah saya di gang belakang mini market ini" balas nya canggung,

"Ini hari kelima ku bekerja disini,
Kita sudah berkenalan, sepertinya kita akan sering bertemu, kita bisa memakai bahasa yang sedikit non formal, sebagai salam perkenalan, aku akan memberimu sesuatu, sebentar, tunggu"
Gadis itu pergi mencari sesuatu untuk pria yang menurutnya adalah teman baru nya.

Mereka terlihat tenang melihat arah jendela menunggu hujan berhenti, memakan roti perkenalan yea ji dan sesekali ngobrol, terlihat akrab seperti teman yang sudah lama berhubungan,
Sebenarnya tidak seperti itu, hanya yea ji yang terus berbicara, sedang gang tae hanya menanggapi seperlu nya dan tersenyum sekena nya,

Sungguh mereka terlihat seperti sepasang dengan dua kepribadian, terlihat seperti pria introvert dengan kekasih ekstrovert nya yang sedang menunggu hujan reda, ditambah suasana mini market yang sepi.

"Terimakasih sudah mengizinkanku berteduh, dan terimakasih roti nya" ucap gang tae sebelum pergi setelah hujan cukup reda pukul09.00 malam,

"Terimakasih juga sudah menemaniku mengobrol, tapi sebentar, sepertinya kau sama sekali tidak mendengar apa yang aku bicarakan daritadi, padahal aku menceritakan banyak hal menarik padamu" sahut gadis itu mengerucutkan bibir nya yang terlihat menggemaskan,

"Hmmm, maafkan aku, aku mendengar semua nya, aku paham dengan apa yang kau bicarakan, hmm aku harus pulang dulu, sampai jumpa " sahut gang tae sedikit tak enak melihat wajah kesal gadis yang baru 2 jam Ia kenal, gadis itu berpaling dan kembali menuju kasir untuk membereskan pekerjaannya,

"oh ya aku suka ceritamu di bagian awal"
Yea ji berhenti dan menengok ke arah suara itu,

"Haaa, bagian yang mana, apakah saat aku menceritakan tempat tinggalku?" Sahut yeaji bersemangat

"Bukan, tentang filosofi hujanmu, sebelum kita berkenalan, semoga menjadi awal baru yang baik" sahut gang tae dengan senyum tipisnya,
Ia pun melambaikan tangan, mengendarai motornya meninggalkan yeaji yang senyumnya semakin mengembang.

***

i'm here for listen  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang