Ji Un POV
Bukannya aku tak merasakan ketegangan yang menyelimuti perkemahan selama beberapa hari terakhir. Mereka tak berani mengatakannya di depanku, tapi bukan berarti berita itu tak sampai padaku.
"Kenapa dia masih ada disini?"
"Bagaimana jika karena dirinya, perkemahan ini diserang?"
"Apa yang akan dilakukannya? Kapan dia akan melakukannya?"
"Penyihir itu pasti menyuruhnya melakukan sesuatu..."
Sebuah tepukan di bahuku membuat aku terperanjat. Saat aku menoleh ternyata Cricket berdiri di belakangku dengan tampang khawatir.
"Kau baik-baik saja?" tanyanya,
"Uhm... Hanya melamun sebentar!" kataku meyakinkannya,
"Jangan dengarkan mereka!" kata Cricket,
'Walau tak ingin mendengar, aku tetap mendengarnya!' batin Ji Un.
Saat itu Hong Hui lewat di depan mereka. Pria itu melirik cepat, sebelum berlalu, diikuti beberapa temannya.
"Aku menjadi semakin sebal... Kukira dia hanya pria angkuh yang membanggakan kekayaan orang tuanya.
Ternyata kepribadiannya pun sama menyebalkan..." rutuk sahabatku itu kesal,
"Sudahlah! Ayo lanjutkan pekerjaan kita! Setelah ini aku masih ada latihan memanah..." kataku tertawa kecil.
***
Staaak!!
Stak!!
"Kerja bagus Prajurit Hua!" puji pri tegap itu,
"Terima kasih Kapten!"
"Selanjutnya!!" serunya,
"Kau lihat itu?! Dia mendapat pujian lagi..." bisik seseorang,
"Dia memang prajurit berbakat..."
"Berbakat?! Yang benar saja... Dia hanya mencari muka disini..." rutuknya sebal,
"Husssh..." tegur temannya.
Aku hanya bisa menebalkan telingaku mendengar semua itu. Kukira hanya wanita saja yang suka bergosip, ternyata pria juga sangat suka bergosip dan saling menyerang dengan kata-kata.
"Hua Ji Un!! Komandan Tung memintamu untuk melapor padanya!" panggil seorang prajurit dari tepi lapangan,
"Kau dengar itu?!
Dia pasti juga menjilat Komandan Tung agar dia menyukainya!"
"APA KAU BILANG? JI UN TIDAK SEPERTI ITU!!!"
Aku terlambat bereaksi. Cricket berseru dengan wajah memerah karena menahan amarah ke arah prajurit yang mengatakan hal itu.
"Cricket! Hentikan itu!" seruku sembari menarik lengannya,
"OH YA TAU DARIMANA KAU HAH?!" seruan pria itu juga semakin keras.
Aku takut pertengkaran kami akan menarik perhatian yang lain. Aku tak mau mendapat masalah.
"DIA TAK SEPERTI ITU! HENTIKAN MULUT KOTORMU ITU!!" seru Cricket, mencoba melepaskan diri dariku yang menahan tubuhnya,
"DIA AKAN MENGKHIANATIMU DAN KITA SEMUA!!! DAN KAU AKAN MENYESALI KEPERCAYAANMU!!"
"Sialan!!" desis Cricket sebelum dia melemparku ke samping dan melompat ke arah pria itu, menyerangnya.
Bugh...
Buk... Bruk!!
Dak!! Baaagh!
Pertengkaran pun pecah. Perkelahian itu menjadi semakin besar saat semakin banyak prajurit yang ikut baku hantam di lapangan. Bahkan aku ikut terseret di dalamnya saat seseorang menarik kerahku dan menghantam wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mulan... The Love Story
FanfictionMulan mencintai pria itu. Pria kharismatik yang memimpin ribuan pasukan dan dihormati semua orang. Namun dia adalah wanita tomboy, kasar dan kini bahkan menyelusup diantara pasukan, berpura-pura menjadi seorang prajurit. Seseorang yang bukan diriny...