Mulan POV
Saat seruan itu terdengar dari atas tebing, aku merasa begitu lega akhirnya pertolongan telah tiba. Aku tak yakin bisa menahan kesunyian di antara kami lebih lama.
Sejak terbangun pagi ini, Komandan bersikap dingin dan bermusuhan padaku. Seolah aku pantas diperlakukan begitu.
Mungkin memang aku pantas mendapatkannya.
Semalam, aku harusnya bisa melawannya. Mencegah kejadian itu terjadi. Sebuah kesalahan yang tak bisa diperbaiki. Namun dalam hati kecilku aku tak ingin melakukannya, tahu mungkin ini adalah kesempatan satu-satunya bagiku untuk dimilikinya.
Aku telah memutuskan jalan hidupku setelah semua ini dan aku yakin takkan bisa kembali menjadi Hua Ji Un. Ji Un akan selamanya sirna dari dunia ini.
Menyelinap masuk ke markas musuh dengan samaran sebagai gadis penari hanya berarti satu hal. Gadis penari sama dengan wanita penghibur. Jika pelanggan menyukainya, maka seorang penari harus menemaninya dan menghibur siapapun itu. Jika demi menyelamatkan negeriku, aku harus menyerahkan tubuhku, maka seluruh tubuh ini akan kuberikan.
"Mulan... Kau baik-baik saja?" tanya Fanbi begitu dia menginjakkan kaki di tempatku menunggu,
"Wo mei tse... Periksa Komandan Tung!" kataku padanya.
Aku menjaga jarak aman saat Tabib Wang memeriksa lukanya. Sejak kami terbangun dia tak mengijinkanku memeriksa lukanya.
Pandangannya saat itu terasa begitu menusuk dan penuh tuduhan. Dia nampak begitu membenciku.
Jika dia tak terluka, mungkin dia akan membunuhku sebelum kami sempat ditolong.
"Bagaimana keadaan di markas?" tanyaku pada Fanbi
"Nyonya Ma sangat mengkhawatirkanmu... Dia menunggu di dekat jalan keluar.
Dia ingin memastikan kau baik-baik saja... Bagaimana jika kau naik lebih dulu dan menemuinya?!" katanya tersenyum tipis,
"Kalian bisa mengurusnya?" tanyaku sedikit ragu,
"Uhm... Kami akan membuat tandu untuk Komandan agar bisa menariknya naik... Dengan lukanya kurasa dia belum bisa memanjat sendiri..."
"Kalau begitu aku akan meninggalkan kalian... Aku harus menemui Yu Jie..."
"Wo ming bai!" angguk Fanbi.
Tung POV
Pria itu memeriksa lukaku. Matanya menatap jeli ke setiap luka di tubuhku dan memastikan semuanya dalam keadaan baik.
"Lukanya menutup sempurna... Dia merawat lukamu dengan baik. Tubuhmu juga cukup kuat jadi kau akan baik-baik saja.
Butuh waktu untuk menyembuhkannya, tapi kau akan segera pulih..." yakinnya, dia menoleh ke arah gadis bernama Fanbi itu dan bertanya, "Bisakah kau memanggilkan gadis yang merawat lukanya?"
"Nona Mulan?
Dia sudah pergi..." jawabnya.
Dan jawaban itu tak hanya membuat Tabib Wang terkejut, tapi juga aku. Kemana dia pergi disaat seperti ini?!
"Pergi kemana?" Tabib Wang menanyakan pertanyaanku,
"Menemui Nyonya Ma... Dia harus melaporkan kejadian ini padanya dan Nyonya Ma ingin memastikan dia baik-baik saja!" katanya dengan hormat,
"Ah begitu... Gadis itu cukup terampil. Pengetahuannya tentang dunia pengobatan juga sangat bagus.
Untuk bisa mengenali daun Xi Ling butuh mata yang jeli..." puji pria itu, entah mengapa hal itu membuatku kesal,
KAMU SEDANG MEMBACA
Mulan... The Love Story
FanfictionMulan mencintai pria itu. Pria kharismatik yang memimpin ribuan pasukan dan dihormati semua orang. Namun dia adalah wanita tomboy, kasar dan kini bahkan menyelusup diantara pasukan, berpura-pura menjadi seorang prajurit. Seseorang yang bukan diriny...