Tung POV
'Kau pantas mati!' rutukku dalam hati.
Sepagian ini aku telah berkali-kali mengumpat diri sendiri karena kebodohanku semalam. Terus terang aku tak menyadari apa yang kulakukan hingga semuanya terlambat.
Semua berawal dari keterkejutanku karena Ji Un membangunkanku. Aksinya mengendap-endap membuat kewaspadaanku terpicu. Itu adalah reaksi spontanku untuk melindungi diri.
Hidup dalam waktu lama di tengah perang membuatku tak bisa lengah sedetikpun.
Namun memojokkan Ji Un seperti itu memang sungguh keterlaluan. Harusnya aku melepaskannya saat aku menyadari siapa dirinya.
Tapi tidak...
Bukan hanya memojokkannya... Aku malah melecehkannya.
'Kau memang binatang jalang! Bisa-bisanya kau melakukan hal seperti itu pada bawahanmu!'
'Terlebih pada seorang pria...' tambahku dalam hati.
Aku terdiam sejenak sambil menatap langit-langit tenda. Ingatanku kembali pada sensasi familiar yang kurasakan saat memeluk tubuh Ji Un dan mencium bibirnya.
Mata itu menatapku ketakutan saat aku memojokkannya, namun dia berusaha keras menahan semua itu. Bibirnya nampak begitu menggoda, kecil berwarna merah muda.
'Kenapa seorang prajurit memiliki fisik seperti itu?'
Pinggangnya sangat kecil, walau dengan baju berlapis yang lagi-lagi dikenakannya. Dan aroma tubuhnya, tidak sama seperti pria kebanyakan. Mungkin itu hanya bayanganku saja tapi aku mencium sedikit bau bunga di kulitnya.
'... Dan bibir itu... Terasa manis...'
Bibirnya sedikit bergetar saat aku pertama kali menyentuhnya dengan bibirku. Respon polos yang diberikannya jelas menyatakan dia seorang perjaka, bahkan mungkin belum pernah menyentuh wanita. Ataupun pria.
Namun gairah itu nyata. Dia membalas ciumanku... Dan detik itu pula aku tahu aku dalam bahaya besar...
'Apa aku benar-benar akan terjerumus dalam dosa itu? Aku?? Pahlawan perang Tung?' batinku tak terima,
"Tidak ada salahnya dengan memiliki simpanan seorang lelaki. Para pejabat di kota terlarang memiliki satu atau dua gundik lelaki..."
'Aku akan membunuh Qiang karena menanamkan ide itu dalam otakku. Akan aku bunuh dia!!'
***
"Kau baik-baik saja Komandan?" tanyanya saat melihatku memijit pangkal hidungku,
"Tak apa... Hanya sedikit pusing. Beberapa hari ini aku tidak bisa tidur!"
"Apa ini berhubungan dengan kedatangan Xing Er?" tanyanya, "Ataukah ada hubungannya dengan kepergian Ji Un yang mengajukan diri untuk berangkat ke desa terdekat untuk mengambil perbekalan?"
Mengingat hal itu membuatku semakin pening. Ji Un telah menghindariku selama 2 hari saat tiba-tiba aku melihat namanya dalam daftar prajurit yang akan pergi ke desa untuk mengambil perbekalan.
Hampir tak ada prajurit yang sukarela mengajukan diri untuk tugas itu karena mereka harus menempuh dua hari perjalanan untuk pulang pergi. Tapi Ji Un melakukannya.
'Bukti apa yang lebih kuat daripada itu?! Jelas-jelas dia menghindariku...'
Dia bahkan tak memberiku kesempatan untuk menjelaskan atau meminta maaf. Dia hanya menjauhiku seperti serangga menjijikkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mulan... The Love Story
FanfictionMulan mencintai pria itu. Pria kharismatik yang memimpin ribuan pasukan dan dihormati semua orang. Namun dia adalah wanita tomboy, kasar dan kini bahkan menyelusup diantara pasukan, berpura-pura menjadi seorang prajurit. Seseorang yang bukan diriny...