Chapter 26

110 7 2
                                    

Tung POV

Meski aku ingin tapi mereka melarangku mengantarkan Lee hingga ke pintu masuk jalan rahasia. Beralasan aku harus lebih banyak beristirahat karena lukaku.

Aku tahu tubuhku telah membaik. Tenagaku juga sudah hampir pulih. Walau tak suka, tapi aku harus akui Tabib Wang adalah tabib yang hebat, walau usianya masih sangat muda.

Selepas kepergian Lee aku memutuskan untuk menemui Cricket, ada beberapa hal yang harus kudiskusikan dengannya.

Di lorong batu itu, aku berpapasan dengannya. Hua Mulan.

Gadis itu telah berganti pakaian dengan pakaian rumahan suku nomaden. Meninggalkan baju berkuda berwarna merah yang dia kenakan sebelumnya. Mulan nampak lembut dan feminin dalam pakaiannya saat ini.

Dia berhenti dan memberi hormat saat berpapasan denganku, namun segera berlalu tanpa menungguku menyapanya. Hal itu membuatku terusik.

"Kau takkan menyapaku? Apa kau akan berpura-pura seolah kita tidak saling mengenal?" tanyaku padanya,

"Kita memang tidak begitu mengenal satu sama lain, bukan Komandan?" tanyanya dingin,

"Benarkah? Kurasa kita cukup mengenal satu sama lain..." sahutku.

Bisa kulihat saat pipi Mulan bersemu merah muda. Jelas mengingat detail malam yang kami bagi saat itu.

"Kukira kau ingin aku melupakannya!" jawabnya dengan mengetatkan rahangnya jelas terlihat kesal,

"Semudah itu kau melupakannya?" tanyaku dengan alis terangkat,

"Aku tak berminat mengingat hal yang tak penting seperti itu..." sahutnya ketus.

Seseorang menyela pembicaraan kami dan Mulan menoleh ke arah gadis itu dengan senyum palsu untuk menyapanya.

"Nona Hua... Nyonya Ma sudah menunggu di kamarnya..." sahut gadis pesuruh itu,

"Aku akan segera kesana..." sahutnya, kemudian memberi hormat lagi kepadaku, "Ada hal yang harus kulakukan... Jadi aku permisi Komandan!"

Gadis itu berlalu begitu saja tanpa menungguku bicara. Tanganku menggenggam erat karena merasa kesal dengan apa yang dikatakannya. Terlebih, aku kesal pada diriku sendiri karena membahas hal itu.

Aku ingat dengan jelas, akulah yang memintanya melupakan kejadian itu, tapi kini aku malah merasa marah karena tahu dia bersikap seolah dia telah melupakannya.

'Merayu pria pasti adalah keahliannya. Dia tahu bagaimana memainkan kartunya. Aku yakin dia tak sepolos yang aku kira.

Tentu saja... Seorang penari pasti tahu bagaimana cara mengendalikan pikiran pria!' batinku kesal.

Dengan bersungut-sungut aku segera melanjutkan perjalanan ke kamar yang digunakan Cricket dan Lee.

Mulan POV

Yu Jie jelas begitu penasaran dengan ceritaku. Dia bahkan tak peduli jika aku sebenarnya tak ingin membahas masalah ini lagi. Tapi apa yang bisa kulakukan jika Yu Jie begitu ingin mengetahuinya.

Aku hanya bisa mendesah pelan saat wanita itu menungguku bercerita dengan tak sabar.

"Jadi kau melakukannya? Karena daun Qi Ling?" tanyanya dengan mata melebar,

"Uhm... Aku yakin dia bahkan tak sadar jika orang yang dia tiduri malam itu adalah aku.

Dia terus memanggil nama Ji Un..." sahutku kesal,

"Mulan... Kau tentu tahu Ji Un dan dirimu adalah satu orang kan? Kenapa kau terdengar seolah kau cemburu pada dirimu sendiri?!" godanya,

"Aku tahu jika Ji Un dan Mulan adalah sama, Jie! Tapi dia tak tahu... Baginya Mulan bukanlah siapa-siapa!

Mulan... The Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang