Ji Un POV
"Ji Un..."
Cricket langsung mendekatiku saat aku masuk ke dalam tenda. Wajah yang lain juga nampak khawatir.
"Wei?"
"Apa yang kau bicarakan dengan Komandan Tung? Apa dia menghukummu?" tanya Cricket,
"Tidak! Dia hanya... Menegurku! Dan menyuruhku untuk datang ke tendanya untuk merapikan dokumen mulai besok malam!" jawabku dengan tenang,
"Tapi kau sudah cukup sibuk akhir-akhir ini bukan? Tugas jagamu, latihanmu kemudian ini lagi. Kau akan kelelahan..." sahutnya,
"Aku tidak apa-apa Cricket!"
"Kau bahkan tak punya waktu untuk mandi... Urgh... Kau bau sekali Ji Un. Kapan kau terakhir mandi hah?" katanya sambil menutup hidung setelah membaui tubuhku,
"Ah... Aku..."
"Sebaiknya kau mandi sebelum membantu Komandan besok... Atau dia akan pingsan karena bau badanmu!" ejek Ling sambil tertawa,
'Ah... Sial! Kenapa mereka terus meledekku? Apa aku sungguh-sungguh harus mandi sekarang? Ini sudah malam... Dan sepertinya takkan ada orang yang ke danau di malam seperti ini. Lagipula, bulannya tidak terlalu terang.
Kalau pun ada orang di sekitar sini dia tidak akan bisa melihatku dengan jelas kan?!'
Aku meninggalkan tenda diam-diam saat semua orang sedang bersiap untuk tidur. Aku sengaja menunggu untuk memperkecil kemungkinan aku berpapasan dengan seseorang.
'Tak kan ada yang cukup gila untuk mandi di malam selarut ini bukan?!' batinku.
Aku mulai membuka satu persatu lapisan bajuku dan menumpuknya dengan rapi di bawah pohon besar di tepi danau. Air danau sebenarnya sangat menggoda bagiku. Sudah lama rasanya sejak kami bertamasya sekeluarga. Dulu Ayah sering membawaku berkuda hingga jauh menuju danau namun sejak Ibu marah padanya, tidak lagi.
Telanjang sepenuhnya, aku berjalan masuk ke dalam kolam. Aku tak berani melepas gulungan rambutku, takut ada seseorang yang melihatnya.
Paling tidak jika ada orang yang melihatku di dalam kolam saat ini, takkan ada yang tahu aku perempuan asal aku tak keluar dari kolam.
Beberapa kali aku berenang hilir mudik di dalam danau kecil itu hingga seseorang memanggil namaku.
"Ji Un... Akhirnya kau mandi juga hah?" serunya,
'Sial!! Apa yang dilakukannya disini?" batinku panik,
"A.. Apa yang kau lakukan?" tanyaku saat kulihat dia mulai membuka bajunya,
"Aku dengar dari Cricket kalau kau mungkin akan ada disini... Aku mau... Meminta maaf!" sahutnya,
"Ku... Kumaafkan! Pergilah!!" sahutku sambil berbalik dan menjauh,
"Heui... Aku juga mau mandi... Airnya dingin?" tanyanya,
"Kau tidak mendengarku? Aku bilang, pergi! Aku mau sendiri!" usirku.
Sejenak tak kudengar suara apapun kecuali kecipak suara langkah kaki Hong Hui yang memasuki kolam. Dan hal itu membuatku semakin panik. Takut dia akan mendekatiku dan melihat keadaanku saat ini.
"Danau ini cukup luas untuk kita berdua!" sahutnya pelan,
"Tapi aku mau sendirian!" seruku dengan suara bergetar, ketakutan,
"Kau... Tidak suka padaku? Apa kau membenciku?" tanyanya dengan nada terluka.
Bisa kurasakan dia berhenti mendekat. Dia mengapung tak jauh dari tempatku saat ini. Riak air karena gerakannya bisa kurasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mulan... The Love Story
ФанфикMulan mencintai pria itu. Pria kharismatik yang memimpin ribuan pasukan dan dihormati semua orang. Namun dia adalah wanita tomboy, kasar dan kini bahkan menyelusup diantara pasukan, berpura-pura menjadi seorang prajurit. Seseorang yang bukan diriny...