Chapter 29

59 6 1
                                    

Mulan POV

Menghadapi secarik kertas di hadapanku dan pena di tanganku, pikiranku mengambang ke sebuah ingatan penuh kenangan dalam benakku.

Setelah tiga hari melakukan pertunjukan di desa. Akhirnya undangan itu tiba.

Beberapa orang prajurit mendatangi kami selepas pertunjukkan dan memberikan gulungan perkamen berisi undangan untuk melakukan pertunjukan di perkemahan tentara di balik bukit.

Hal yang kami nantikan...

"Nona Hua..." panggil seorang gadis dari luar tendaku,

"Jianxi... Masuklah!"

"Kau sudah menulis surat untuk Nyonya Ma? Yuheng akan mengirimkannya malam ini juga..." ingatnya,

"Ini suratnya..."

"Kita akan berangkat ke perkemahan besok siang..." umumnya,

"Aku sudah menginformasikan itu dalam surat kita... Begitu kita sampai di perkemahan, kita takkan bisa berhubungan dengan mereka.

Jadi kita harus memastikan segalanya!"

"Baik, Nona!

Ada lagi?"

Aku sejenak berhenti memikirkan sesuatu.

'Haruskah aku mengirim surat untuknya? Aku meninggalkannya begitu saja pagi itu...

Dia mungkin marah padaku...' batinku.

Namun kemudian aku menggeleng pelan untuk menjernihkan pikiranku.

"Tidak... Itu saja, xie xie!"

Jianxi segera undur diri setelah menerima surat dariku.

Pada akhirnya aku memutuskan untuk tak mengirim surat untuknya.

'Kami akan segera bertemu...' batinku mencoba menghibur diri sendiri, 'Jika semuanya lancar, kami akan bertemu lagi. Mungkin saat itu aku bisa mengatakan padanya bahwa aku mencintainya.Hua Mulan, mencintainya!'

Tung POV

Tok tok...

"Tuan Ma memanggilmu Komandan!" kata pesuruh itu saat aku membuka pintu,

"Wo ming bai!"

Aku berjalan ke arah ruang kerja Tuan Ma dengan langkah lebar. Kini aku telah jauh lebih baik. Luka di paha dan bahuku telah sembuh. Aku juga tak lagi memerlukan tongkat untuk berjalan.

Tekadku untuk sembuh lebih cepat dan ramuan obat yang tepat dari Tabib muda itu benar-benar membantu. Meski aku tak ingin mengakuinya, tapi aku tahu dia tabib yang hebat.

Suatu saat aku mungkin akan mencoba mencari tahu kenapa dia meninggalkan ibukota dan memilih hidup di antara orang-orang ini.

"Silahkan duduk Komandan Tung! Kita mendapat surat dari Nona Hua!" kata Tuan Ma begitu melihatku.

Aku mengikuti langkahnya memasuki ruang kerja itu dan mendapati hanya ada kami berdua.

"Benarkah? Apa yang dia katakan?" tanyaku,

"Dia telah menerima undangan untuk masuk ke area perkemahan..." katanya, "Istriku langsung berangkat bersama beberapa penari wanita lain, begitu membaca suratnya.

Mereka akan segera bersiap untuk hari H!"

"Jadi ini saatnya kita bergerak..."

"Dui! Mereka akan memasuki perkemahan besok siang... Pertunjukkan akan dilakukan di malam ke2 dan ke3...

Mulan... The Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang