HI! APA KABAR KALIAN?
HAPPY READING! VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA!
¤▪☆▪¤
"Loh, kok lo disini?" tanya Arsya bingung pada pria yang ada di hadapannya saat ini.
"Dia kan anak tante. Ya sudah pasti ada disini lah sayang. Kamu sih bagaimana?" sahut Mega terkekeh.
Mendengar ucapan Mega barusan tentu saja membuat cewek itu terkejut. Arsya menatap Ethan dengan penuh intimidasi kepada. Ya, cowok itu adalah Ethan.
'Jadi, Ethan ini, Ethan yang waktu itu? Temen masa kecil gue? Kok bisa gini si?' batin Arsya tidak menyangka.
Berbeda dengan Arsya yang sangat syok karena fakta yang mengejutkan ini, Ethan malahan berekspresi seperti biasanya.
"Udah sini duduk! Kamu lanjutin ini ngobatin Caca Caca nya kamu ini! Mamah mau masak dulu buat makan siang" ujar Mega pada anak semata wayangnya dengan nada menggoda.
"Permen kali Caca." balas Ethan santai.
"Halah, Caca kan panggilan sayang kamu dulu sama dia. Jangan kalian fikir, Mama udah tua, lupa semua? Ya tentu tidak. Masih ingat dengan jelas masa-masa kecil kalian dulu." ucap Mega menggoda.
Kedua remaja itu hanya mampu tersenyum canggung. Entah kenapa bisa seperti ini setelah tahu fakta yang sebenarnya.
"Kamu jangan pulang, makan dulu, okey?" perintah wanita itu pada Arsya.
"Tapi---"
"Nggak ada tapi tapian." potong Mega dengan senyum manis.
"Ya udah deh, kalau tante maksa mah gak bisa nolak aku hehe." kekeh Arsya.
"Sip. Pinter anak Bapak Mahen ini"
Ethan duduk di sebelah Arsya. Cowok itu menuruti perintah cewek itu. Ethan mulai mem plester pipi cewek itu yang terluka. Karena cowok itu mempunyai sifat jail tingkat dewa, ya sudah mengobati pipi Arsya disengajakan ia tekan. Hal itu tentu membuat sang empu kesakitan.
"Habis ngapain lo sampai bonyok kek gini? Pasti habis nyuri permen kapas kan lo? Ngaku!" ucap Ethan meledek.
"Sok tau banget lo! Gue habis nolongin TaMeg karena dia kena copet. Untung ada gue yang nyelamatin. Ya preman-preman itu kabur semua!" balas Arsya dengan bangganya. (TaMeg adalah singkatan Tante Mega. Singkatan yang dulu waktu kecil cewek itu buat. Aneh? Memang aneh.)
"Halah! Palingan juga nyrombol tukang permen kapas" ledek cowok itu lagi.
"Terserah lo dah! Males gue dengerin ocehan lo! Udah buruan obatin!" perintah cewek itu karena malas debat.
"Kalau males, tutup telinga lah. Ribet banget hidup lo kayaknya deh" ucap Ethan dengan santainya.
Cowok itu melanjutkan aktifitasnya sampai selesai. Setelah selesai, ia pun pamit ke kamar untuk melakukan ritual mandi. Dua puluh menit kemudian, cowok itu keluar dengan baju putih polos dan celana pendek berwarna coksu. Ethan duduk di meja makan untuk melaksanakan makan siang bersama.
Selesai makan siang, mereka semua duduk di depan televisi. Arsya senang, akhirnya ia bisa bertemu lagi dengan sahabat kecilnya. Ya walaupun ia juga sebal kenapa harus Ethan ini yang menjadi sahabat kecilnya dulu.
Arsya duduk di sebelah Ethan. "Lo berarti udah tau sejak dulu dong kalo gue ini Arsya yang waktu itu?" tanyanya memecah keheningan.
Ethan menjawabnya dengan deheman singkat. Cowok itu tertawa melihat muka marahnya yang Arsya punya dan sedang diperlihatkan. Sebenarnya Ethan ingin memberitahukan ini semua kepada cewek itu. Namun yang pasti, cewek itu tidak akan percaya. Makanya ia lebih memilih Arsya mengetahui sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU LAH] Kisah dua remaja yang dipertemukan di atas jembatan. Salah satu di antaranya yang bernama Arsya mencoba bunuh diri karena di putuskan oleh pacarnya. Berkat pertolongan Allah melalui perantara Ethan, gadis itu bisa selamat. Pertemua...