37. RATU BULLY

372 65 41
                                    

HI! APA KABAR KALIAN?

HAPPY READING

¤▪☆▪¤

Pagi ini Arsya berangkat lebih awal dari biasanya karena mau di antar oleh Raditya. Kemarin, cowok itu memintanya untuk berangkat bersama. Akibat tidak enak menolak, akhirnya ia menyetujui permintaan Raditya.

"Mah, Pah, Arsya berangkat dulu ya." pamitnya.

Lina yang sedang mengolesi roti dengan selai kacang pun menoleh ke arah anaknya. "Pagi banget, nggak berangkat sama Kakak kamu aja?" tanya Lina.

"Nggak Mah, udah ditunggu temen di luar. Lagian kalo nunggu Vano kan lama. Sekarang aja orangnya belum bangun." jawabnya setelah meneguk susu putih yang dibuatkan oleh Lina.

"Ya sudah, hati-hati ya!" ucap Lina.

Cewek itu mengangguk kemudian menyalimi telapak tangan kedua orangtuanya. Tas yang berada di kursi makan tadi ia ambil dan digendong menuju luar rumah. Tujuannya saat ini adalah gang dimana Raditya sering menjemputnya dulu.

"Eh, udah sampe? Maaf nunggu lama ya?" tanya Arsya ketika sampai di pertigaan sudah ada Raditya disana.

Raditya hanya tersenyum. "Gapapa. Ya udah ayo berangkat, nanti telat"

"Masih pagi, yakali telat" kekeh Arsya dibalas tawaan oleh Raditya. Mereka berdua langsung meninggalkan pertigaan itu.

***

Setelah pembelajaran selesai, Arsya menelungkupkan kepalanya di atas lipatan tangan. Alur kehidupan cewek itu sekarang benar-benar membuatnya pusing. Entah bagaimana alur kehidupan yang sedang ia hadapi. Tapi, ia harus semangat menjalani hidup yang sudah di atur oleh yang kuasa.

Istirahat kali ini, Arsya memilih untuk diam di kelas sembari memikirkan nasib. Teman-temannya sudah pergi ke kantin sejak tadi. Sedang asyik melamun, tiba-tiba ada seseorang yang datang lalu duduk di samping dirinya.

"Lo berangkat sama siapa? Tadi waktu gue ke rumah lo, lo nya udah ga ada"

Suara bariton itu membuat Arsya harus mengangkat kembali kepalanya untuk melihat wajah orang yang bertanya kepadanya. "Sama Radit." jawab Arsya ketika sudah melihat wajah cowok itu.

Karena hanya mendapat balasan 'Oh' dari cowok itu, ia pun beranjak dari tempat duduknya. "Ya udah gue ke kantin dulu ya."

"Sya? Lo kenapa ngehindar dari gue?" tanya Cowok itu. Ia merasa setelah cewek itu menyuruhnya menjauh, ia malah menghindar darinya. 

Arsya tersenyum hangat ke arah Ethan. "Gue nggak ngehindar kok. Gue cuma mau ke kantin, laper Than."

"Serah!" balas Ethan lalu pergi dari hadapan Arsya. Ia berjalan menuju rooftop dimana ada teman-temannya di sana.

'Serah!'

Satu kata itu mampu membuat Arsya merasa bersalah dengan Ethan. Ini memang ia lakukan agar Ethan benci dengannya dan menjauh darinya. Supaya Fira bisa bersama dengan Ethan dan persahabatannya bisa kembali seperti dulu. Tapi entah kenapa melihat Ethan seperti itu membuat dirinya sedih.

***

PLAK

Satu tamparan berhasil mendarat mulus di pipi adik kelas bernama Zahra. Oliv menampar pipi kanan adik kelasnya karena tidak sengaja menabrak tubuh Oliv hingga cewek itu hampir jatuh. Tidak hanya itu, Ia pun mendorong tubuh adik kelasnya. Lalu jus yang berada di tangannya ia gunakan untuk menyiram tubuh Zahra.

ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang