51. SURAT UNTUK ARSYA

397 63 266
                                    

HI GUYS! GIMANA NIH KABAR KALIAN? SEMOGA SEMUA SEHAT DAN SELALU BAHAGIA YA :) LAMA NGGAK UPDATE YA WKWK, MAAPKEUN. KANGEN NGGA NIH SAMA CERITA ETHSYA?

MINTA TOLONG, BACA, VOTE, KOMEN, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN YA KAWAN. KOMENNYA TIAP PARAGRAF. MAKASIH :)

SYUDAH ITU SAJAH

••••
HAPPY READING
••••

Pulang dari pemakaman cewek dengan pakaian serba hitam langsung membersihkan diri di kamar mandi. Tidak membutuhkan banyak waktu, ia selesai mandi setelah 20 menitan. Selesai dengan aktifitas mandi nya, ia pun memakai pakaian santai dan berjalan ke ranjang untuk merebahkan tubuhnya. Bayang-bayang Raditya sebelum di kuburkan seketika muncul.

Mengingat kejadian tadi sore membuat dirinya sedih. Seumur-umur ia baru pernah menyaksikan orang meninggal tepat di depannya. Karena waktu sudah menujukkan pukul 7.00 P.M. Ia bergegas menuju almari untuk mengambil pakaian sopan dan mengenakan jilbab.

Malam ini akan ada pengajian di rumah keluarga Raditya. Tepatnya di rumah Michael. Pengajian itu hanya dihadiri oleh saudara dan tetangga serta teman-teman almarhum saja. Jadi, Arsya akan pergi ke sana untuk ikut membaca yasin. Walaupun disana mungkin semuanya cowok, tapi ia akan tetap ikut.

Setelah lengkap memakai pakaian muslim dan sedikit memoles wajahnya, ia turun ke lantai satu. Setelah sampai di ruang tamu, ia melihat keberadaan Ethan dan Divya serta teman-teman yang lain. Mereka bergerombol datang ke rumahnya untuk ikut mengaji di rumah Raditya. Sudah tidak kaget. Tadi Ethan mengabari dirinya jika mereka akan ikut ke rumah almarhum.

"Udah siap?" tanya Ethan dan Arsya membalasnya dengan menganggukan kepala.

Mereka semua keluar dari rumah Arsya menuju motornya masing-masing. Tentunya yang cewek membonceng yang cowok. Kali ini Ethan membawa mobil bukan motor. Karena ia tidak mau Arsya masuk angin karena terkena angin malam.

Ethan mengendarai mobilnya di ikuti teman-temannya di belakang menggunakan motor. Divya yang bersama Fattah, Clarissa bersama Neshfal, dan Raani bersama Fattan. Fira, cewek itu ikut mobil Ethan. Ya maklum, pacarnya dia.

Cewek yang tak lain adalah Arsya harus duduk di belakang dan melihat dua remaja di depan dirinya yang sedang bermesraan. Jengah, ia jengah melihat hal itu. Jika ia tahu akan seperti ini, lebih baik tadi ia nebeng Attar yang nganggur. Malas sekali jadi nyamuk di sini.

Daripada melihat orang uwwu-uwwuan, ia memilih memainkan ponselnya saja. Sampai menit kemudian mereka sampai di tempat tujuan.

"Ca, gamau turun lo?" tanya Ethan yang melihat Arsya hanya diam saja di dalam mobil.

"Yakali mau di mobil terus liatin kalian berdua mesro-mesroan. Bukain dong, susah!" jawabnya malas.

Ethan pun turun dan membukakan pintu belakang. Ia memegangi tangan sahabatnya itu. Tanpa ia sadari, Fira ternyata melihat mereka dengan tatapan sulit di artikan. Sepertinya cewek itu cemburu. Tapi Ethan mengabaikannya.

"Kamu mah pilih kasih. Dia aja di bukain pintu, masa aku nggak di bukain juga?" ucap Fira memelas dengan bibir yang mengerucut.

"Gantian." jawab Ethan.

Setelah Fattah dkk datang, mereka langsung masuk ke dalam rumah tersebut dan disambut hangat oleh keluarga Raditya. Terutama Arsya. Cewek itu langsung di peluk erat oleh wanita paruh baya bernama Kirania.

Mereka duduk lesehan di atas karpet yang sudah di tata rapih. Ustadz yang memimpin do'a mulai membaca do'a untuk almarhum.

Hari sudah mulai larut. Arsya sudah ngantuk berat dan mengakibatkan ia tidur pulas di dada bidang Ethan. Ia menyandarkan kepalanya tanpa sadar karena ngantuk berat.

ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang