56. ARSYA BIRTHDAY

457 58 145
                                    

HI GUYS! PA KABAR NIH? SEHAT-SEHAT YA KALIAN DAN JANGAN LUPA UNTUK HAPPY KIYOWOK.

HAPPY READING

Taman yang semula biasa saja ketika dirubah, menjadi lebih indah dan sangat cantik. Mulanya taman tersebut hanya ada rerumputan dan bunga-bunga saja. Namun kini sudah berbeda menjadi tempat balon, lampu kelap kelip yang bergelantungan, meja berisi piring beserta temannya dengan tertata rapi, dan kursi kayu yang juga tak kalah bagus.

Karena semua dekorasi di rumah Ethan sudah selesai dengan akhir yang cantik dan memuaskan, buru-buru mereka harus menghubungi Arsya untuk pergi ke rumah nya. Namun, cewek itu pasti tidak akan mau kalau Ethan yang menghubungi dan mengajak. Jadi, akhirnya adalah Mega yang menghubungi Arsya dan berbohong bahwa Lina dan Mahen sudah balik ke rumah malam ini, namun mengalami insiden. Jari-jemari Mega mulai memencet angka-angka untuk menghubungi Arsya.

Ketika sambungan telepon tersambung, dengan cepat wanita itu berbicara. "Hallo Sya? Sya! Mama sama Papa kamu..." ucap Mega dengan suara yang dibuat sepanik mungkin.

Di sebrang sana Arsya menjadi panik karena mendengar ucapan Mega. "Mama sama Papa kenapa Tan?" tanyanya khawatir.

"M-mereka berdua sudah balik ke Jakarta, tapi, tapi, tapi mereka---" ucap Mega dengan nada yang masih sama seperti tadi.

"Mereka kenapa tante? Tante jangan bikin Arsya bingung dong. Mereka berdua kenapa tante?" potong cewek itu karena benar-benar bingung dan gelisah.

"Mereka berdua mengalami insiden Sya! Kamu ke rumah Tante sekarang ya? Nanti kita ke rumah sakit bersama" balas Mega. Sebenarnya dia tidak tega membohongi Arsya seperti ini. Tapi ini demi kelancaran acara.

"APA?!" teriak Arsya dari sebrang sana.

Tut tut tut

Sambungan terputus karena Arsya yang memutuskan sepihak.

Di sebrang sana Arsya sangat panik, khawatir, gelisah. Perasannya sudah campur aduk. Dia ingin menangis, tapi tidak akan menyelesaikan masalah malah akan menambah masalah. Bukannya masalahnya menjadi selesai, malah dia memperlambat semuanya. Cewek itu bergegas menuju kamar untuk mengganti pakaian piyama nya dengan pakaian yang sopan untuk pergi ke rumah sakit.

Mau menunggu Vano, namun pasti akan sangat lama. Ia pikir Vano juga pulang telat, karena biasanya juga seperti itu. Jadi ia memilih untuk pergi sendiri dan jika cowok itu pulang, dia akan langsung mengabari nya.

Arsya langsung tancap gas menuju kediaman rumah Mega dengan mengendarai motor matic nya. Dengan kecepatan di atas normal, dirinya berkendara. Di sepanjang jalan, dia selalu memanjatkan doa supaya kedua orangtuanya tidak apa-apa. Sungguh dirinya sangat amat khawatir dengan keadaan kedua orangtuanya.

Sampainya di rumah Mega, ia turun dan memarkirkan motornya di sembarang arah. Keadaan rumah Mega kali ini adalah gelap gulita sampai-sampai dia tidak bisa melihat apapun. Padahal tadi wanita paruh baya itu menyuruh dirinya ke rumah, pasti kan di rumah ada orang. Tapi kenapa gelap gulita sekali, apakah Mega sudah pergi ke rumah sakit terlebih dahulu tanpa menunggu dirinya?.

Karena penasaran, dia pun masuk ke dalam rumah. Namun, Ia malah menabrak sesuatu yang sepertinya adalah meja. Pertanyaannya cuma satu, kenapa bisa meja tersebut ada di depan? Aneh sekali. Tanpa mau menguras pikiran, cewek itu terus berjalan walaupun kesusahan karena gelap.

Sampainya di depan pintu, cewek itu mengetuk-ngetuk pintu karena panik sampai lupa kalau di sana ada Bel. Ya begitulah kalau sudah panik, semuanya pasti blank.

Dengan tangan yang terus mengetuk pintu, ia barengi juga dengan ucapan salam. "Assalamu'alaikum Tante, Tante Mega, Assalamu'alaikum" ucapnya memanggil Mega.

ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang