33. APA NI?

385 63 68
                                    

HI! APA KABAR KALIAN?
SEHAT-SEHAT YA BIAR BISA TERUS BACA CERITA AKU HAHAHA

SIAP BUAT BACA NGGAK NIH?

TARIK NAPAS DALAM-DALAM.....

HAPPY READING

¤▪☆▪¤

Puas menertawakan dua cowok di depan nya membuat dirinya mendapat panggilan alam. Buru-buru ia melangkahkan kaki menuju toilet. Cewek itu berjalan menuju toilet dengan tangan yang memegangi perutnya.

Cewek itu mendorong pintu toilet dan langsung masuk ke dalam. Selesai melaksanakan panggilan alam tersebut, Arsya keluar dan berniat untuk kembali ke keluarganya. Belum sempat melangkahkan kaki, ada seseorang yang datang menghampirinya.

"Hahaha!"

Tawa orang yang menghampiri dirinya itu terdengar sangat menyeramkan. Orang dengan pakaian serba hitam itu berjalan ke arahnya. Tawa meremehkan dan menyeramkan itu sama sekali tidak ia kubur. Tubuh orang itu semakin dekat dengan tubuhnya.

Kali ini ia benar-benar ketakutan melihat sosok seperti itu yang sangat menyeramkan. Keringat dingin sudah mulai bercucuran. Ingin teriak namun ia tak kuasa. Mulutnya seakan terkunci rapat-rapat. Percumah saja jika ia berteriak pasti orang itu akan lebih nekat kepada dirinya. Cewek itu hanya bisa mundur untuk menghindari orang asing itu.

"K-kamu s-siapa?"

Dengan mulut yang bergetar ia bisa melayangkan pertanyaan walaupun terbata-bata. Air matanya meluncur dengan deras membasahi pipi chuby yang ia miliki. Tubuhnya bergetar hebat karena orang itu terus mendekatinya dengan tawa yang tak berhenti.

Kini ia sudah duduk tak berdaya di pojokan toilet. Ia mencengkeram kuat dress hitam yang ia kenakan sampai ada bunyi robekan kain. Gadis itu selalu memanjatkan doa berharap ada orang baik yang membantu dirinya dari orang jahat ini.

Orang itu mengangkat sebuah pisau tajam ke arahnya kemudian berkata "Saya mau anda mati!" ucap orang itu.

Jantung Arsya berdegup lebih cepat daripada tadi. Ia takut mrlihat orang menyeramkan seperti itu, apalagi membawa benda tajam dan mengatakan hal seperti tadi. Ia menjadi teringat akan teror yang terjadi selama beberapa minggu ini. Pikirnya adalah, orang itu yang sudah meneror nya selama ini.

"M-memang s-saya p-punya m-masalah a-apa s-sama k-kamu? hiks"

Orang itu kembali menertawakan Arsya dengan remeh dan memutari tubuh cewek itu. Pisau yang ia pegang itu tetap terarahkan ke arah gadis yang terduduk lemah di lantai.

"Banyak! Bahkan nggak bisa dihitung!"

"Untuk membalas semuanya, lo harus mati!" lanjutnya.

Air mata nya kembali meluruh tanpa ia minta. Ia benar-benar ketakutan saat ini. Orang itu menodongkan pisau ke arahnya dengan tangan yang gemetar.

"M-mama hiks"

***

Di lain tempat, tepatnya di cafe dengan meja nomor 2. Lina sedang mencemaskan keadaan anaknya yang tidak kembali ke meja mereka. Sudah tiga puluh menit anaknya tidak balik dari toilet.

PRANK

Lina tersentak kaget karena bunyi pecahan gelas yang ia ciptakan sendiri. Gelas berisi air putih jatuh dan pecah karena tersenggol Lina yang sedang melamun. Pecahan kaca itu berserakan kemana-mana. Perasaannya kembali tidak enak karena hal itu.

ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang