¤▪☆▪¤
HAPPY READING
¤▪☆▪¤Ulangan kenaikan kelas tinggal tersisa hari ini. Semua siswa bersorak senang karena akhirnya mereka bisa bebas dari soal-soal ulangan yang membuat otak mereka stres dan panas.
Suara riuh dari kelas 11 IPS 1 terdengar sampai ke kantor guru. Hal itu membuat para guru bergegas menuju kelas tersebut untuk menanyakan dan memastikan apa penyebab keriuhan itu. Dengan dipimpin Bu Maryam, Empat guru membuntuti wanita paruh baya itu dari belakang. Mulai dari Bu Endah, Pak Waluyo, Pak Gunawan, dan Pak Slamet.
Muka datar dan menyeramkan dari Bu Maryam mampu membuat semua siswa yang sedang menonton kelas tersebut langsung lari terbirit-birit meninggalkan tempat tersebut. Penggaris kayu panjang sudah wanita itu pukul-pukulkan pada telapak tangannya. Pak Waluyo dan Pak Gunawan sudah bersiap untuk mendobrak pintu kelas tersebut. Dalam hitungan satu, dua dan tiga....
BRAK
Pintu ruang kelas terbuka. Tampaklah dua siswa yang sedang berkelahi dan langsung di pukul dengan rotan oleh wanita yang memegang penggaris. Bu Maryam juga menjewer telinga dua bocah tengil dengan tidak ampun. Tidak peduli dengan suara rintihan dari dua cowok biang onar yang selalu membuat keributan.
"Bu, ampun Bu, Awsh sakit Bu!" rintih Neshfal.
"Iya, Bu. Ampun." rintih Fattan.
Ya. cowok yang sedang berkelahi adalah Neshfal dan Fattan. Mereka berdua sedang berebut Maya, anak kelas 12 IPA 4 untuk dijadikan pacar.
"Kalian ini kenapa bisa sampai berkelahi, wahai bocah ingusan?!" geram Bu Maryam dengan tangan yang masih setia berada di telinga dua cowok biang onar.
"NGREBUTIN MAYA BU, ANAK KELAS 12! YANG CANTIK DAN EKHM ITU LAH BU.." Teriak Attar membuat dua cowok yang sedang di marahi memelotot ke arah cowok itu. Kenapa mulut Attar itu tidak bisa dikendalikan.
Teriakan Attar tentu membuat Bu Maryam memelotot heran. Dasar anak zaman sekarang. Masalah cewek saja bisa sampai bertengkar. "Cuma masalah perempuan, kalian sampai bertengkar? Pokoknya, sekarang kalian berdua bersihkan seluruh toilet, dan berdiri di tengah lapangan. Setelah bel pulang berbunyi, kalian lari 10 kali baru kalian boleh pulang ke rumah dengan selamat. Tidak menerima bantahan atau negosiasi dalam bentuk apapun." ucap wanita itu.
"Nggak bisa nego bu?" ucap Neshfal bertanya dengan muka yang dibuat semelas mungkin. Supaya Bu Maryam mau mengurangi hukumannya.
"Tidak ada negosiasi wahai Neshfal. Apa perlu ibu ulangi kata-kata ibu yang tadi?" tanya wanita itu dengan kedua alis yang ia angkat hingga menampakkan kerutan di dahi.
"Tapi Bu, Kita berdua kan masih ada ulangan Ekonomi di jam terakhir Bu, terus bagaimana dong? Ya kali kita gak ikut ulangan kan rugi."
"Rugi di kalian. Ibu mah enggak." Balas Bu Maryam santai tanpa beban sedikitpun.
"Tapi Bu---"
"Sudah cepat sana! Apa perlu ibu ulangi lagi, urutan hukuman kalian? Jika iya, dengan senang hati ibu akan bacakan ulang." ujar Bu Maryam.
Dengan cepat Neshfal dan Fattan menggeleng keras. Ia tidak mau telinganya ternodai dengan ucapan dan kalimat mematikan dari Bu Maryam. Mereka berdua pun memilih untuk segera bergegas mengerjakan semua hukuman.
Seorang wanita tertawa terbahak-bahak melihat Neshfal kena hukuman. Omongannya waktu itu ternyata manjur juga. Cowok itu jadi tidak mengikuti ulangan di mapel Ekonomi. Walaupun dengan cara yang berbeda, tapi tetap dia tidak ikut ulangan Ekonomi.
"Kok omongan lu bisa manjur gitu sih? Neshfal beneran loh gak ikut mapel Ekonomi. Walaupun beda sih, tapi, tetep aja lah dia gak ikut ulangan." kata Raani heran. Kenapa bisa doa Clarissa diijabah oleh sang Maha Kuasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/295866321-288-k210119.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]
Novela Juvenil[FOLLOW DULU LAH] Kisah dua remaja yang dipertemukan di atas jembatan. Salah satu di antaranya yang bernama Arsya mencoba bunuh diri karena di putuskan oleh pacarnya. Berkat pertolongan Allah melalui perantara Ethan, gadis itu bisa selamat. Pertemua...