23. SERBA DI SINGKAT

405 54 7
                                    

Happy READING! Vote dan komen jangan lupa!

Cowok itu menghembuskan nafas nya lelah. Ia menatap Arsya dengan sorot mata memohon. "Kay, lo mau nggak balikan sama gue?"

Deg!

Arsya tidak tau mau menjawab apa kali ini. Ia benar-benar bingung dengan perasaannya. Sama seperti tadi, sebelum mengatakan sesuatu, Raditya sudah memotongnya.

"Nggak usah dijawab sekarang, kapan-kapan aja. Aku cuma mau kamu jawab 'Iya'. Sekarang aku anter kamu pulang aja ya. Karena kamu bawa motor sendiri, aku ikutin aja dari belakang. Itu jaket kamu pake aja nggak usah di balikin. Kalo mau dibalikin, sekalian aja kalo kamu mau jawab." ucap Raditya.

Mereka berdua pun meninggalkan Danau yang banyak kenangan. Arsya menaiki motor dan mengegas menuju rumahnya di antar Raditya di belakang.

"Masuk, bersih-bersih habis itu tidur, jangan begadang ya. Inget lo masih punya utang jawaban ke gue. " ucap Raditya sebelum pergi meninggalkan pekarangan rumah Arsya.

***

Seperti biasa pada jam istirahat ke-dua, Arsya memilih untuk pergi ke perpusatakaan. Cewek itu kini sedang duduk dengan Divya di bagian pojok. Divya membaca buku pelajaran, sedangkan Arsya membaca buku novel. Berbeda? Memang.

"Div" panggil Arsya pelan supaya tidak kena marah penjaga perpus.

Cewek itu hendak bercerita sedikit tentang masalah yang tengah ia hadapi. Itu semua dilakukan karena ia membutuhkan nasihat tentang masalah rasa. Arsya bingung menanggapi perasaannya yang tidak tau ke mana dan bagaimana alurnya. Ia butuh teman untuk meluruskan dan memberikan nasihat kepadanya.

Mendengar ucapan sahabatnya, Divya pun meletakkan buku yang sedang di baca dan menatap cewek yang hendak bercerita. Cewek itu tidak akan pernah dan jangan sampai menghiraukan teman-temannya yang memanggil ataupun membutuhkan bantuannya.

"Iya, Sya. Kenapa?" tanya Divya.

"Gue mau cerita" jawab Arsya.

Kenapa ia mau bercerita dengan Divya bukan ke yang lain? Alasannya karena menurut dirinya hanya Divya yang mempunyai otak tidak jelek-jelek amat dan tidak miring-miring amat dari yang lain. Jika ia bercerita kepada Fira, pasti cewek itu malah menjerumuskan dirinya ke lubang per fuckgirl an. Clarissa? Bukannya mendapatkan solusi yang lurus malah jadi mbelok. Raani? Cewek itu sepertinya 11 12 dengan Fira.

"Mau cerita apa? Tumben lo mau cerita ke gue" balas Divya cengengesan.

"Lo mah, gue mau cerita. Tapi lo jangan bilangin ini ke siapa-siapa, termasuk Fira, Raani sama Clarissa." ucap-nya memohon dan Divya mengangguk dan tersenyum.

"Gini Div... Gue kan punya mantan, nah kemarin dia ngajak gue balikan. Tapi gue bingung mau gimana. Di satu sisi gue masih punya perasaan sama dia. Tapi di sisi lain gue udah mulai nyaman deket sama anu"

"Anu siapa ih! Bilang aja gapapa kok. Gue nggak bakalan bocorin ke siapa-siapa lo tenang aja. Jangan pake anu' gue gatau anu siapa. Kalo lo bilang anu nanti gue mikirnya anu" Balas Divya menahan tawa.

Arsya tertawa mendengarnya sampai lupa jika mereka sedang berada di perpustakaan. Dengan cepat, ia tutup mulutnya rapat-rapat.

"Anu itu anu... Tapi lo janji jangan ngetawain gue. Gue takut nanti lo malah ketawa denger pengakuan gue." balas Arsya.

"Iya Arsya sayang."

"Dih! Lo jangan belok napa. Anti lope lope boleh tapi jangan sampe lo belok Divya!" seru Arsya.

"Gue suka sama lo Sya. Soalnya lo cakep" sahut Divya dengan bercandaan.

"Heh! Was-was gue kalo deket lo sumpah Div. Ntar malah...."

"HAHAHAH."

Kedua cewek itu tertawa terbahak-bahak di dalam perpustakaan. Penjaga perpus dan orang-orang yang sedang membaca buku pun menatap mereka berdua dengan tatapan sinis. Untuk menghilangkan rasa malu, akhirnya mereka berdua memilih untuk pergi meninggalkan perpustakaan menuju taman.

***

Di kantin sekolah tepat di pojok kanan ada gerombolan Fira dkk dan Ethan dkk. Mereka semua sedang duduk sembari mengobrol ringan.

"Kemarin kok lo bisa berantem sama anak SMA sebelah, kenapa?" tanya Fira penasaran. Pasalnya laki-laki itu tidak pernah berantem ketika ada acara sekolah.

Clarissa menghirup udara dalam-dalam. "OMG! Iya njir. Dia siapa sih? Musuh lo? Alumni lo? Kakak lo? Saudara lo? Tem---"

"Mantan Arsya" potong Ethan sebelum gendang telinga nya pecah mendengar pertanyaan beruntun yang di ciptakan oleh Clarissa.

"WHAT?!" teriak Fira, Clarissa dan Raani bersamaan.

Mereka bertiga kaget mendengar jawaban dari Ethan yang sangat-sangat mengejutkan. Karena mereka semua sama sekali tidak tahu mengenai mantan dan masa lalu Arsya.

"ANJIR kompak banget lu pada." sinis Neshfal menyahuti tiga orang itu.

"Trio cempreng mereka" balas Fattah.

"OMG! HELLOW? Cempreng palamu?! Suara gue mirip teteh Rossa ya" ucap Clarissa dengan pede nya.

"Y in biar seneng" balas Fattah.

Keadaan kembali hening. Clarissa, Raani, Neshfal, Fattan dan Attar sibuk dengan makanan yang berada di hadapannya. Sedangkan yang lainnya sibuk bermain handphone.

"Oh ya, kalo boleh tau... lo berantem karena apa sama dia?" tanya Fira lagi setelah hening beberapa saat.

"Ga ada apa-apa." jawab Ethan datar.

Neshfal tertawa mendengar jawaban Ethan. "Mau cosplay jadi cewek lo Than?" tanya cowok itu.

"Ahahaha anjrit!" tawa Fattan dan Attar bersamaan.

"Heh diem lu pada! Gue lagi tanya ma Ethan loh. Main potong-potong aja!" sewot Fira.

"Lah emang napa? Masbuloh?" Tanya Neshfal tidak santai.

"Masbuloh?" tanya Fira, Raani dan Clarissa bersamaan dengan raut wajah yang bingung.

"Iya masbuloh. MASALAH BUAT LOH?" balas Neshfal, Fattan dan Attar bersamaan.

Mereka bertiga terlonjak kaget mendengar jawaban dari Neshfal, Fattan dan Attar yang di akhiri dengan teriakan. "As...taghfirullahalazim" ucap Raani dan Clarissa sembari mengelus dada.

"Ini si anlop sama Arsya kemana?" tanya Neshfal.

"Anlop sapa lagi anjer!" ucap Raani bertanya.

"Anti lope si Divya. Mereka berdua kemana kok nggak keliatan batang hidung nya" jawab Neshfal.

"Oh... Mereka di perpustakaan. Biasa muldan" Balas Raani.

"Muldan?" tanya Neshfal tidak paham.

"Murid teladan kan disingkat muldan" jawab Raani.

TBC

SERBA DISINGKAT YA GES YA

BYE BYE

ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang