41. KAMU SAKIT?

401 63 72
                                    

HI HI! PA KABAR NIH?
SEMOGA KALIAN SEHAT YA

¤▪☆▪¤
HAPPY READING
¤▪☆▪¤

Raditya menatap Arsya, kemudian beralih melihat kakaknya. "Gue mau izin ngajak adik lo ke rumah orang tua gue. Cuma sebentar, jam 11 dia udah di rumah kok." ucap Raditya.

Vano menatap adiknya. Arsya yang ditatap Vano pun menampakkan muka memohon kepada sang kakak supaya diizinkan. Laki-laki itu mengacak rambutnya frustasi. "Ya udah sana! Sampe jam 11 belum balik, Gue patahin leher lo!" ancam laki-laki itu.

Raditya mengangguk mengerti dengan ucapan Vano. Sedangkan Arsya pun senyum ke arah kakaknya. Tidak ingin membuang waktu, akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan pekarangan rumah Arsya.

Sampainya di tempat tujuan, mereka langsung masuk setelah ada yang membukakan pintu. Di depan televisi sudah ada Kirania, Ibu Raditya yang sedang menonton siaran televisi. Karena asyik dengan film indosiar, wanita itu sampai tidak sadar jika ada tamu dan anaknya yang berkunjung.

"Assalamu'alaikum, Mah" ucap Raditya memberi salam dengan tangan yang ia ulurkan pada Kirania.

Kirania yang sedang fokus meelihat tayangan televisi pun tersentak kaget karena putranya tiba-tiba mangulurkan tangan. Hampir saja wanita itu menampar pipi Raditya.

"Eh, anak Mama. Waalaikumsalam. Kamu ke sini kok nggak ngabarin dulu? Sini duduk, Nak." ucap Kirania pada putranya.

Wanita itu melanjutkan menonton siaran televisi. Ia tidak sadar jika putranya juga membawa Arsya. Sampai detik kemudian, Arsya mengulurkan tangan ke wanita tersebut. "Assalamu'alaikum, Tan"

Kirania pun kembali kaget karena ada suara cewek. Ia kira putrinya, ternyata bukan. "Eh ada Arsya toh? Dari kapan kamu disini?"

Arsya tersenyum lalu mencium tangan Kirania yang sudah berada di jabatan tangannya. Kirania mengelus puncak kepala Arsya dengan penuh kasih sayang. Ia sudah lama tidak bertemu dengan gadis itu. Sebab, putranya lama tidak membawa gadis itu ke rumah.

"Sudah daritadi, Mah. Mama aja yang sibuk nonton televisi mulu. Sampe ada tamu aja nggak tau" Kekeh Raditya.

"Maafin Tante ya, Tante nggak tahu. Lagi enak soalnya lihat laki-laki itu dimarahin istrinya karena ketahuan selingkuh." ucap Kirania.

"Gapapa Tante" balas Arsya dengan senyum manisnya.

Wanita paruh baya itu pun mengambil remote di atas meja dan memencet tombol merah tersebut. Lalu menarik pergelangan tangan Arsya menuju dapur. Ia kangen masak bersama dengan gadis itu. Tarikan dari Kirania membuat Arsya kaget bukan main.

Raditya yang melihat kelakuan Mama, menggelengkan kepala. Cowok itu merebahkan tubuhnya pada sofa yang sedang ia duduki. Kepalanya tiba-tiba merasakan nyeri yang begitu dahsyat. Ia memejamkan matanya, berharap bisa mengurangi rasa sakit pada kepalanya.

"Kepala, jangan nakal ya. Gue nggak mau lihat orang lain khawatir karena keadaan gue."

Setelah mengatakan kalimat itu, Raditya memejamkan matanya membuat pandangan matanya gelap.

***

Di lain tempat, Ethan sedang mengendarai motornya menuju rumah Fira. Kemarin, cewek itu memintanya untuk mengantar ke toko buku dan mall. Karena bukan hanya ada dirinya saja, Ethan pun mau menemani cewek itu.

Teman-teman yang lain juga ikut ke mall untuk refreshing sebelum melaksanakan ulangan kenaikan kelas. Mereka semua sudah sampai disana sebelum dirinya dan Fira sampai. Setelah kumpul, mereka semua memasuki mall tersebut.

Fira yang menyadari personilnya belum lengkap, ia pun menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari orang yang belum bergabung dengannya. "Eh bentar, ini Arsya kok nggak ada? Dia ikut kan?" tanya Fira.

"OMG! Kemarin kan Ethan yang disuruh ngajak. Gimana sih?!" ucap Clarissa gregretan.

Mereka semua menatap Ethan dengan tatapan penuh tanda tanya. Ethan pun langsung menjawab apa yang menjadi pertanyaan mereka semua. "Gue nggak ajak dia" ucap Ethan memberi penjelasan membuat teman-temannya menatapnya tajam.

"Kenapa nggak di ajak Tugino?!" tanya Neshfal dengan menonyor kepala Ethan. Namun, cowok itu hanya diam membisu.

Fira menyuruh Divya untuk menelpon Arsya. Tak lama kemudian, telpon itu di angkat oleh Arsya.

"Hallo, Div. Kenapa?"

"Lo bisa ke mall *****?"

"Mau ngapain? Gue lagi di rumah Raditya"

"Refreshing, Sya. Besok kan kita udah mau ulangan kenaikan kelas. Lo bisa ajak dia kok" balas Divya.

"Ya udah ntar gue nyusul ya"

"Oke"

Divya pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas kecil yang ia bawa. Mereka pun berjalan menuju tempat makan untuk menunggu Arsya.

***

Arsya menghampiri Raditya yang sedang tiduran di atas sofa. Ia menepuk-nepuk pipi cowok itu. "El, Divya nyuruh aku ke mall buat refreshing sebelum ulangan kenaikan kelas. Kamu mau ikut?"

Raditya yang terusik pun membuka matanya perlahan. "Kenapa, Kay?" tanyanya.

"Divya nyuruh aku ke mall buat refreshing sebelum ulangan kenaikan kelas. Kamu mau ikut?" ucap Arsya mengulangi kalimatnya yang tadi.

"Bentar, aku ke kamar mandi dulu" ucapnya lalu berjalan menuju kamar mandi. Selesai itu, ia pun kembali ke ruang tengah dimana ada pacarnya yang sedang duduk disana.

"Udah, Kay. Ayo!"

Arsya menghentikan langkahnya. Ia menatap wajah Raditya. Ada yang aneh dengan muka cowok itu. Ia merasa jika muka Raditya sedikit pucat. "Kamu sakit?" tanyanya.

Raditya menggelengkan kepalanya dengan senyum yang manis. "Enggak. Udah ayo, nanti kamu di tunggu temen loh" ucap cowok itu lalu menggenggam telapak tangan pacarnya dan ia ajak keluar.

Cewek itu melepaskan gandengan tangan Raditya. "Muka kamu pucet, El. Kalo emang kamu sakit, ya udah kita nggak jadi kesana. Aku nggak mau nanti kamu malah nambah sakit"

"Aku gapapa, sayang. Udah ayo, nanti kamu bikin temen-temen kamu nunggu lama" ucap Raditya lalu menggandeng tangan pacarnya kembali.

Arsya pun hanya pasrah. Ia mengikuti Raditya dan duduk di jok motor sport hitam milik cowok itu. Raditya mengegas motornya dengan kecepatan normal. Tidak lama kemudian, mereka sampai di mall yang diberitahu Divya tadi lewat telepon.

Raditya meraih tangan Arsya untuk ia gandeng. Kemudian mereka masuk ke dalam mall tersebut. Namun, di dalam sana mereka tak melihat tanda-tanda para sahabatnya. Arsya mengambil handphone yang berada di dalam tas kecil kemudian mengirim pesan kepada Divya.

Sharelock dari Divya masuk. Ia pun langsung berjalan menuju tempat makan yang ada di sharelock itu. Ia berhenti ketika melihat teman-temannya. Sebelum ia menghampiri teman-temannya, ia melirik ke arah Raditya sebentar.

Cowok itu mengangguk. Arsya mulai berjalan menuju mereka. Ia melambaikan tangannya pada teman-temannya yang sedang duduk di sana. "Hai!" sapanya lalu duduk di bangku kosong.

"Eh, yang ditunggu akhirnya datang juga" celetuk Raani lalu cewek itu merangkul pundak Arsya membuat sang empu kaget.

"Pacaran mulu, nggak inget kalo gue iri?" bisik Raani tepat di telinga Arsya membuat bulu kuduknya berdiri.

Cewek itu mengalihkan kepala Raani dan mencubit lengan cewek itu.  "Merinding anjir!"

¤▪☆▪¤
BERSAMBUNG
¤▪☆▪¤

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN KOMEN!

Follow: @dwire.naa & @wp.avocadostory

SEE YOU NEXT CHAPTER

7 Maret 2022

ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang