HAPPY READING! VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA!
Ethan sedang mengendarai motornya menuju rumah setelah mengantar Fira pulang. Di tengah perjalanan, ia melihat cewek yang sedang berjalan dengan badan yang sempoyongan. Dilihat dari postur tubuh dan baju yang sedang di kenakan cewek itu, sepertinya dia kenal. Cewek itu yang sangat mirip dengan Arsya.
Arsya berjalan agak di tengah jalan, dan bisa mengakibatkan cewek itu tertabrak mobil ataupun motor. Karena takut dia kenapa-napa, buru-buru ia turun dari motor dan berlari menghampiri cewek itu.
"ARSYA! AWAS!" teriak Ethan yang melihat mobil melaju menghampiri Arsya.
Ethan menarik tubuh Arsya agar tidak tertabrak mobil yang melaju. Alhamdulilah, cewek itu tidak sampai tertabrak mobil. Sungguh, cewek itu tidak sadar kalau dia hampir tertabrak mobil. Mungkin jika tidak ada orang yang menolong, dia sudah berada di beda alam.
"Ethan?" beo cewek itu.
"Lo kenapa jalannya kayak gitu? Bisa-bisa ketabrak mobil tadi lo!" omel Ethan.
Cewek itu memandang Ethan dengan pandangan sayu. Dengan tenaga yang masih ia punyai, ia berusaha untuk berucap. "Gue pu---" ucapan Arsya terhenti kala matanya terpejam erat. Pusing pada kepalanya sudah tidak bisa ia tahan sedari tadi.
Ethan menepuk-nepuk pipi Arsya. "Hey? Bangun, lo kenapa? Jangan bikin gue khawatir dong, Sya!" ucap cowok itu dengan nada khawatir.
Tidak ada jawaban dari Arsya membuatnya semakin dilanda kekhawatiran. Tak ingin membuang-buang waktu, Ethan segera membawa Arsya ke rumah sakit. Kebetulan mereka sedang berada tidak jauh dari wilayah rumah sakit.
Jalan kaki dengan membopong tubuh gadis itu menuju rumah sakit adalah jalan satu-satu bagi dirinya. Kalau menunggu angkot ataupun taxi yang lewat, pasti akan lama. Apalagi kalau menaiki motor yang tadi ia bawa, bisa-bisa jatuh dijalan.
Sampainya di rumah sakit, Ethan memanggil salah satu suster.
"Sus? Tolong!" pinta Ethan kepada suster yang berada di depan pintu masuk. Buru buru Ethan membantu mendorong Arsya ke dalam ruang UGD.
Ethan mondar-mandir di depan ruang UGD. Kegiatan yang sedang ia lakukan akhirnya terhenti karena HP milik Arsya berbunyi. Dengan cekatan ia mengangkat telpon dari kontak dengan nama 'Malin as Mama Lina' yang sepertinya adalah Mamah Arsya.
"Hallo sayang? Dimana kamu? Kok belum pulang sampe sekarang. Udah sore loh nak!" ucap seorang wanita dari sebrang sana.
"Hallo Tante, ini Ethan temannya Arsya. Sebelumnya saya mohon maaf, lancang mengangkat telepon dari tante. HP Arsya ada di saya makanya saya yang angkat telpon tante." ucap cowok itu.
"Oh, Ethan. Iya gapapa, kalo boleh tau sekarang Arsya nya mana?" tanya wanita itu.
"Sekarang Arsya sedang di Rumah Sakit Cem---" ucapan cowok itu harus terhenti karena Lina yang tiba-tiba teriak dari sebrang sana.
"APA?! Dia di rumah sakit?! Kenapa?" ucap Lina bertanya dengan nada khawatir.
"Tante tenang dulu... Jadi begini, tadi dia pingsan di jalan. Dan sekarang dia lagi ditangani dokter. Tante bisa datang ke rumah sakit cempaka." ucapnya.
"Sebelumnya saya minta maaf lagi karena saya tidak memberitahu keluarga Arsya, karena saya tidak berani membuka barang pribadi milik orang lain" lanjutnya tak enak hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]
Novela Juvenil[FOLLOW DULU LAH] Kisah dua remaja yang dipertemukan di atas jembatan. Salah satu di antaranya yang bernama Arsya mencoba bunuh diri karena di putuskan oleh pacarnya. Berkat pertolongan Allah melalui perantara Ethan, gadis itu bisa selamat. Pertemua...