32. REUNI DUA KELUARGA

412 65 74
                                    

HI! APA KABAR KALIAN?

HAPPY READING! VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA!


¤▪☆▪¤

Untuk menceritakan tentang telpon iseng tadi kepada Ethan, Arsya memilih bercerita sembari berjalan pulang. Cowok itu pun menyetujui permintaan Arsya, karena hari juga sudah mulai sore. Sekalian di sana ia akan berbicara kepada Lina untuk menanyakan mau bagaimana tentang dinner.

Selama perjalanan, cewek itu hanya diam saja tanpa mengeluarkan sepatah kata. Cowok itu mengintip Arsya dari spion motor untuk melihat cewek itu. Melamun, cewek itu ternyata sedang melamun entah memikirkan apa. Ethan sengaja mengegas motornya supaya Arsya tidak melamun.

Arsya kaget, dirinya hendak terjungkal kebelakang karena Ethan sengaja mengegas motornya. Cewek itu menabok keras pundak cowok yang ada di depannya.

"Sakit atuh Ca!"

Arsya memutar bola matanya malas. Cewek itu kembali memperhatikan pepohonan yang ada di jalan. Sungguh, ia masih memikirkan hal tadi di halte. Cewek itu selalu jika ada apa-apa pasti akan terlalu ia pikirkan.

"Ngelamun lagi!" ucap Ethan yang mengintip nya lagi dari spion.

Cowok itu hendak mengegas motornya kembali seperti tadi. Namun, belum sempat mengegas, cewek itu mencubit pinggangnya. Bukan rasa sakit yang ia dapat, namun rasa geli.

"Gak usah iseng!" peringatnya.

Di balik helm full face nya Ethan menampakkan senyuman kecil. Niatnya itu sudah bisa dibaca oleh Arsya ternyata.

Ethan sengaja tidak menanyakan hal tadi karena ia tahu bahwa cewek di belakangnya itu masih belum bisa cerita. Akan ia tanyakan nanti waktu di rumah cewek itu.

Sampainya di kediaman rumah Mahendra, Ethan memarkirkan motor di halaman rumah tersebut. Setelah memarkirkan motor, cowok itu membantu melepaskan helm cewek di depannya.

Selesai dengan urusan motor, mereka berdua pun langsung masuk ke dalam rumah. Sebelum masuk, Ethan memencet bel terlebih dahulu. Dua kali di pencet, akhirnya ada wanita paruh baya yang keluar dan membukakan pintu.

Lina mempersilahkan mereka berdua untuk masuk ke dalam. Mereka berdua pun ikut masuk ke dalam dan duduk di sofa berwarna cream. Arsya menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi. Matanya ia pejamkan sebentar guna merilekskan pikiran yang sedang berkecamuk di dalam otaknya.

Kelakuan gadis itu pun tak luput dari pandangan mata Ethan. Cowok itu selalu memperhatikan gerak-gerik Arsya. Ia tahu, cewek itu pasti pusing dengan teror-teror yang selalu menghantuinya.

"Ca?" Ethan menepuk-nepuk pipi cewek itu.

Namun tepukan yang ia ciptakan tidak membuatnya bergerak sedikitpun. Ethan mencoba menepuk-nepuk kembali pipi gembul milik cewek itu.

"Bangun! Tidur di dalem aja jangan disini."

Akhirnya Arsya bangun dan langsung menatap tajam orang yang membangunkannya ketika sedang istirahat.

"Ngapain kamu?!" sinis nya.

Ethan tersenyum melihat muka Arsya yang cengo setelah bangun tidur. Ditambah lagi, cewek itu langsung melotot.

"Serem tau kamu kalo melotot gitu" ujar Ethan dengan senyum jahil.

Arsya membenarkan posisinya menjadi duduk. Bantal yang tadinya berada di belakang kini ia ambil dan diletakkan di paha. "Serem kok ketawa!" sinisnya.

ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang