Dia tersenyum untuk menutup luka, tertawa untuk menyamarkan duka pura-pura bahagia untuk menahan air mata.
Namanya Raihan Rajendra Dean, anak laki-laki dengan segala kesakitan yang dia rasa sendiri tanpa mau satupun orang ketahui.
Raihan ingin memb...
Nama tokoh, latar, tempat, waktu, kejadian dan peristiwa yang terjadi disini adalah fiksi!
_Sarang Rindu_
20. Satu Cinta
_Sarang Rindu_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•Cinta itu adalah luka, kebahagiaan, dan kepedihan•
_Sarang Rindu_
"Jatuh cinta itu normal, yang gak normal itu Bunda."
Aletha mengernyit tidak paham dengan ucapan sang ibu, sementara Alesha menunduk dalam menyembunyikan perasaan yang tertahan.
"Kenapa Bunda?"
Alesha mendongak, menoleh menatap anak perempuan satu-satunya, tangannya dengan lembut mengelus pipi putih itu.
"Kamu tahu gak, apa yang lebih indah dari sekedar jatuh cinta?" tanya Alesha.
Aletha menggeleng tidak tahu, wanita itu menghela nafas kemudian bangkit dari duduknya kemudian melangkah masuk ke dalam rumah lalu berdiri di satu sudut tepatnya didepan foto Alevan.
"Yang lebih indah dari jatuh cinta.... adalah satu cinta." ucap Alesha dengan kedua tangan terlipat didepan dada.
Aletha yang mendengarnya makin dibuat bingung, kadang pikirannya suka tidak sampai kalau Alesha sedang berucap seperti sekarang.
"Kaya Papa... dia berhasil jadi satu-satunya cinta dalam hidup Bunda, sampai tiga belas tahun kepergiannya... bayangan tentang gimana Papa memperlakukan Bunda layaknya ratu masih aja berbekas." jelas Alesha mengingat masa lalunya yang begitu indah.
Raihan melirik saat sebuah sendok muncul didekat bibirnya, perlahan anak itu menoleh dan mendapat Kanigara yang memalingkan wajahnya tidak ingin melihatnya.
"Kani?"
"Makan! Gue nggak mau lo tambah sakit, nanti si Nakula ngomel-ngomel lagi gegara lo gak masuk sekolah." ketus Kanigara.
