Dia tersenyum untuk menutup luka, tertawa untuk menyamarkan duka pura-pura bahagia untuk menahan air mata.
Namanya Raihan Rajendra Dean, anak laki-laki dengan segala kesakitan yang dia rasa sendiri tanpa mau satupun orang ketahui.
Raihan ingin memb...
Semoga kalian nggak bosan nunggu cerita ini update....
Apakah kalian tidak ingin berkomentar❓
Bagaimana kabar kalian❓
Sudah bahagiakah kalian hari ini❓
Atau ada hal yang membuat dirimu sedih❓ceritalah karena author akan senang membacanya dan tenang saja... author akan memberi respon:)
_Sarang Rindu_
Semua karakter, latar tempat, waktu, nama, watak, organisasi, dan kejadian semuanya adalah fiksi!
_Sarang Rindu_
11.Menjadi Dewasa Daripada Usia 17 Tahun
_Sarang Rindu_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•Dewasa itu bukan tentang umur, tetapi seberapa jago dia mengontrol, mengendalikan, dan bertanggung jawab atas dirinya dan orang lain.•
_Sarang Rindu_
Raihan mengintip dari balik pintu kamarnya, dibawah sana terlihat kedua orang tua dan sang kakak sedang sibuk menyiapkan makan malam.
Kalau Rai turun, Appa marah nggak, ya?
Jujur, anak itu ingin sekali bergabung tapi dia tahan karena takut akan merusak suasana harmonis tersebut.
"Anak saya cuma Michelle dan Rey!"
"Rey... lo kapan bangun, hiks!"
Lagi dan lagi air mata itu turun, mengalir melewati pipi putih mulus tersebut sampai jatuh diatas lantai dingin.
"Rai juga anak Appa... Rai nggak masalah kalau Appa mau liat Rai sebagai Rey," gumamnya dengan suara serak.
"RAI AYO TURUN SAYANG!!!"
Anak laki-laki itu langsung menghapus jejak air matanya, berusaha mengontrol ekspresi dan sebisa mungkin senyum paling manis dia lukiskan.
"Iya Eomma.... Rai turun, nih!" teriak Raihan.
Dimas mengaduh sakit saat jidat paripurnanya kena setilan maut dari Kanigara. Dirinya, Kanigara, Aiendra dan Sekala kompak berada dirumah pribadi milik Aiendra.
"Rasain, tuh, setilan maut ala Kani!" seloroh Kanigara diakhiri kekehannya.
Dimas mencibir, jika saja itu Raihan mungkin akan berbeda, tapi tetap saja anak itu merasa tidak rela.
