28 | Sarang Rindu

46 4 0
                                    

Jangan lupa vote sama komennya ya teman.

Semoga suka sama chapter ini:)

_Sarang Rindu_

Cerita ini ditulis tanggal 22 Febuari 2022.

_Sarang Rindu_

Setiap nama, latar tempat, waktu, kejadian, peristiwa, semua kejadian dan peristiwa yang terjadi adalah fiksi!

_Sarang Rindu_

28. Memohon Pada Tuhan.

_Sarang Rindu_

•Kamu adalah pusat kehidupanmu sendiri•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Kamu adalah pusat kehidupanmu sendiri•

_Sarang Rindu_

"Rai!"

Anak laki-laki bersurai hitam itu mendongak, disusul lengkungan bulan sabit yang terukir dibibirnya, kedua kaki itu langsung berlari menuju seseorang yang tadi memanggilnya.

"Aletha, belum pulang?"

Aletha menggeleng, kemudian dia mengambil alih bandana dan headband yang dipegang oleh anak itu.

"Gue mau liat lo latihan, terus kita pulang bareng, deh."

Raihan diam, bibirnya mengulum seolah sedang berpikir bagaimana menjawab ucapan Aletha tadi.

"Eumm... Rai gak bawa mobil, Al, tadi Rai diantar sama Noona."

Raut wajah Aletha langsung berubah, namun sepersekian detik setelahnya anak perempuan itu mengikatkan bandana dilengan kanan Raihan lalu memakaikan headband hitam miliknya juga.

"Gimana kalau kita naik taxi atau bus?" tawar Aletha, menbuat Raihan yang tadi menunduk jadi menatapnya.

Raihan mengangguk kecil, itu membuat Aletha tertawa gemas kemudian tanpa sadar mengacak surai hitam kekasihnya.

"Semangat Rai!"

Setelah memberi semangat Aletha bersama Seina duduk dikursi tribune lapangan basket indoor SMA Atlanta, Aletha penasaran soal satu hal... kening memar Raihan, memang Seina sudah bilang bahwa kening Raihan memar akibat terpentok dasbor mobil, tapi... Aletha merasa lebih dari itu.

Sarang Rindu (Sequel My Perfect Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang