34 | Sarang Rindu

48 4 0
                                    

Happy reading!!!

Jangan lupa vote dan komen ya chingu:)))

Share juga siapa tau ada yang tertarik baca:)

_Sarang Rindu_

Nama tokoh, latar tempat, waktu, kejadian dan peristiwa, semua yang terjadi dalam cerita ini adalah fiksi!

_Sarang Rindu_

34. Kebaikan, Kemunafikan, Usaha Terbesar.

_Sarang Rindu_

•Aku tidak tahu apa-apa kalau tidak diberi tahu, karena aku bodoh•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak tahu apa-apa kalau tidak diberi tahu, karena aku bodoh•

_Sarang Rindu_

Aletha memberikan sebungkus roti pada Sekar yang sedang cembrut, sahabatnya benar-benar malu karena sudah salah memberikan ice cream rasa banana milk pada Nakula.

"Lain kali cari tau dulu sebelum bertindak, ending-nya lo malu, kan gar—"

"Ya, mana gue tahu, Al, kalau Nakula gak suka es krim rasa banana milk! Namanya juga usaha." cercos Sekar, kemudian membuka bungkusan roti tersebut.

Aletha menghela nafas panjang, kemudian membuka kaleng cola yang dia genggam lalu meminumnya sedikit.

"Usaha yang menghianati hasil, hahaha..."

Sekar berdecak sebal, Aletha jarang meledek sahabatnya tapi sekali mengejek rasanya sakit, dan membekas.

"Kalo gak bisa gunain cara sehat... kita gunain cara licik." cetus Sekar.

Aletha memukul lengan sahabatnya menggunakan kaleng, raut wajahnya jelas menunjukan bahwa dia tidak setuju dengan pikiran Sekar.

"Kalo lo suka sama cowok dan punya saingan... gunain cara sehat dan layak, bukan-"

"Lo enak, Al... karena lo yang dikejar, bukan yang ngejar." cerca Sekar tidak suka.

"Punya pacar tapi sering ngilang juga gak guna, Kar." gumam Aletha.

Anak perempuan berambut hitam itu jelas menunjukan kekecewaan berat, dia penasaran kemana seringnya Raihan pergi selama ini... apakah Raihan selingkuh darinya? Ah, tidak mungkin anak polos seperti Raihan selingkuh.

Sarang Rindu (Sequel My Perfect Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang