42 | Sarang Rindu

55 5 2
                                    

Selamat hari Sabtu!!!

Tuh, kan apa author bilang! Nggak bakal lama...

Jadi untuk menghargainya, tolong kalian vote cerita ini ya:)

Gimana nih puasanya?

Masih tetep semangat dong

Kan bentar lagi lebaran, siap-siap dapat THR wkwkwk

Sebelum baca jangan lupa vote, yaaa...

Happy reading chingu...

_Sarang Rindu_

Nama tokoh, latar tempat dan waktu, peristiwa, semua yang terjadi dalam cerita ini adalah fiksi!

_Sarang Rindu_

42. Sarang Rindu

_Sarang Rindu_

•Kita di pertemukan cuma untuk buat kenangan, bukan masa depan•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita di pertemukan cuma untuk buat kenangan, bukan masa depan•

_Sarang Rindu_

"Sean Fernando?"

"Izin."

Bu Sandara menghela nafas lelah, kemana sembilan anak muridnya? Raihan sakit itu bisa di toleranis, tapi ini? Delapan muridnya menghilang dengan alasan izin.

"Mereka kemana? Ini udah lima hari nggak masuk."

Tidak ada yang menjawab, bahkan Alevran saja diam. Sadar tidak dapat jawaban akhirnya Bu Sandara mengembuskan nafas berat, dia juga sudah dengar bahwa Aiendra, Liam, Yonatan, Sekala, dan Sean nekat kabur.

Ceklek...

Sean membuka kenop pintu kamar mandi ruang inap Raihan, anak itu adalah yang terakhir mandi setelah para sahabatnya.

"Lo udah ngobrol sama Om Samuel?"

Liam mengangguk sebagai jawaban, anak itu terlihat lesu seperti tidak ada tenaga saja.

"Apa katanya, Li?" tanya Nakula, yang sudah duduk lagi dikursi dekat ranjang Raihan.

"Lo yakin mau dengar?"

Sarang Rindu (Sequel My Perfect Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang