44 | Sarang Rindu

78 4 0
                                    

Selamat hari Kamis!!!

Ayo semangat sebentar lagi lebaran!!!

Gimana nih kabarnya? Masih semangat puasa dong pastinya:)))

Sebelum baca jangan lupa vote dulu! Takutnya lupa

Happy reading!!!

_Sarang Rindu_

Nama tokoh, latar tempat dan waktu, kejadian dan peristiwa semua yang terjadi dalam cerita ini adalah fiksi!

_Sarang Rindu_

44. Rai Hilang

_Sarang Rindu_

•Memang bukan hal menyenangkan, tapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Memang bukan hal menyenangkan, tapi. Kita diharuskan untuk belajar merelakan tanpa menyalahkan keadaan•

_Sarang Rindu_

"Appa, Rai pengen kaya Appa."

"Rai sayang sama Appa, Appa Rai hebat bisa sembuhin banyak orang!"

"Rai pengen jadi dokter kaya Appa, biar bisa ilangin sakit banyak orang!"

Revan menghela nafas getir, pria itu tidak sanggup. Dia tidak mau melakukannya, ini sangat tidak manusiawi, kenapa harus Revan yang melakukannya?

"Bang, nunggu apa lagi? Lakuin, Bang!"

Revan mengangguk, tangannya dengan pelan mengelus surai hitam Raihan. Mengelusnya dengan penuh kasih sayang, pria itu mendekat membisikan sesuatu ditelinga sang anak.

"Saya sayang sama kamu, selamat tidur... Rai."

Revan mengangguk yakin, meyakinkan dirinya bahwa ini benar untuk dia lakukan. Dia menatap Samuel, sementara yang ditatap mengangguk, ini hal yang benar untuk dilakukan.

"Lo nggak pernah salah dalam mengambil sebuah keputusan, Bang."

Revan mengangguk, tangannya mulai bergerak melepas semua alat medis yang menempel ditubuh Raihan.

"Rai pengen kaya Appa."

"Rai mau jadi dokter biar bisa ilangin sakit banyak orang!"

"Appa... Rai pengen di peluk Appa, sekali aja."

Revan tidak kuasa menahan air matanya untuk turun, sesak ini terlalu menyakitkan. Kenapa dia merasa sakit? Padahal Revan sudah bertekad jika Raihan pergi dia tidak boleh merasakan sakit.

Sarang Rindu (Sequel My Perfect Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang