33 | Sarang Rindu

59 6 0
                                    

Diriku update lagi nih!

Jangan lupa vote dan komennya oke

Happy reading chingu:)))

_Sarang Rindu_

Nama tokoh, latar tempat dan waktu, kejadian dan peristiwa semua yang ada dalam cerita ini adalah fiksi!

_Sarang Rindu_

33. Sehat

_Sarang Rindu_

•Nggak perlu takut buat lawan orang yang jahat pada kita•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Nggak perlu takut buat lawan orang yang jahat pada kita•

_Sarang Rindu_

Aiendra mengembuskan nafas panjang, langkah kaki anak bermata cokelat itu mendekat hingga hanya tersisa beberapa senti saja antara mereka.

"Gua antar balik rumah sakit, ya?"

Tatapan Raihan berubah, tatapan seperti memohonkan sesuatu tapi Aiendra, dia berbeda, anak itu menatapnya dengan tatapan datar tanpa ekspresi.

"Gua. Antar. Lo ba—"

"Bunuh gue, Aiiii!!!" rengek Raihan.

Aneh, orang mah takut-takut gak mau dibunuh, tapi anak itu malah merengek seolah dia meminta permen.

"Gu—heh! Itu hidung lo berdarah!"

Tangan Raihan langsung menyentuh indera pernapasannya, benar saja. Ada setetes darah yang membekas, setelah beberapa waktu dadanya sakit.

"Rai? Are you ok?"

"Ai... dada Rai... sakit..."

Tanpa pikir panjang, Aiendra langsung memapah sahabat kecilnya untuk turun dari gedung tersebut, Raihan berat juga ternyata tapi itu sama sekali tidak mengganggu Aiendra.

"Han... bertahan sebentar lagi, ya?"

Dasarnya emang enggak sabaran, jadi Aiendra memilih untuk membawa Raihan untuk menaiki punggungnya. Membawa sahabat kecilnya itu untuk turun tidak peduli dengan tetesan darah yang mengenai pakaian yang ia kenakan.

"Gua gak mau lo hilang, jangan sekarang."

Bisa Aiendra lihat dari samping, wajah Raihan begitu pucat seolah darah sudah tidak mengalir lagi. Kini, dia takut Raihan mati, padahal perasaan itu sama sekali tidak pernah muncul.

Sarang Rindu (Sequel My Perfect Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang