8 :WHERE ARE YOU??

1.5K 103 21
                                    

Halo temen-temen semuaa!! sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian karena updatenya lama banget. maaf banget yaaa

Jadi alasan aku lama update itu karena aku lagi sibuk kerja guys, aku cuma terkendala di waktu. belum bisa bagi waktu maksudnya. aku harap kalian paham ya, dan aku bakal coba update secepetnya kok.

Terimakasih juga buat kalian yang masih setia nungguin cerita ini. love u!

••

HAPPY READING
_______________________


«»

"Love you"

"Love you Raaa!"

Ara terkekeh pelan. "Iya"

"Bales."

"Too"

"Love nya mana??"

Ara menunjuk dada Arka "Udah dicuri sama Kak Arka."

Arka mengulum senyumnya. "Brengsek kamu."

"Kak Arka mulutnya!"

"Kenapa, kasar?" Ara mengangguk.

"Buat peraturan mau gak?"

"Peraturan apa?"

"Kalo ada yang ngomong kasar, dapet hukuman. Gimana, setuju??"

"Setuju."

"Oke, kiss me."

Bola mata Ara melebar. "K-kok cium?? Tadi katanya dihukum."

"Ya itu, yang ngomong kasar dapet cium."

"Bukan hukuman itu namanya. Enakan Kakak dong kalo gitu"

Arka terkekeh pelan. Cowok itu mengacak rambut Ara gemas. "Bercanda doang."

Ara menghela napasnya. "Kakak ke kelas sana"

"Ngusir?"

"Enggak, tapi kan Kak Arka butuh belajar juga"

"Buat apa?"

"Masa depan Kakak"

"Emang mencintai kamu butuh belajar? Enggak kan? Nyatanya sekali liat, aku langsung jatuh cinta."

"Bukan itu maksud Ara, Kak"

"Terus apaa?"

"Ya .. masa depan Kakak yang lain. Emang Kak Arka nantinya gak mau kuliah? Gak mau kerja? Itu semua kan butuh belajar Kak,"

"Kata siapa? Kamu gak usah bingung Ra. Harta aku gak akan habis walau sampai ratusan turunan tanpa aku kerja."

"Sebanyak itu?"

"Gak percaya? Kamu boleh pegang dompet aku. Isi di dalam sini bisa buat beli seisi dunia ini. Kecuali satu."

"Apa?"

"Cintaku." Tawa Ara pecah seketika.

"Apa yang lucu Ra?"

"Kamu Kak. Kak Arka sadar gak sih ngomong apa barusan?"

"Sadarlah. Kenapa?"

"Gapapa. Awas ada yang denger, nanti reputasinya Kak Arka sebagai cowok cool hilang" godanya.

Arka melotot. "ARAAA!!" Jari Arka bergerak menggelitiki pinggang Ara. "KYAAA!!! GELI KAKK! Ampunn!"

Ceklek. Keduanya sama-sama menoleh ke pintu yang terbuka.

TRIPLE ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang