20 : SETTING

384 13 0
                                    

HAII!

COBA KOMEN KALIAN BACA CERITA INI JAM BERAPA

MUNGKIN SETELAH INI KALIAN AKAN RINDU MOMEN MOMEN DUO A🤗

HAPPY READING GUYS;)

•••

Hadi terpaksa berhenti di ambang pintu balkon kamar Arka karena ponselnya bergetar menandakan adanya panggilan. Ia kemudian menjauhkan tubuhnya sedikit guna mengangkat telpon lebih dulu.

"Halo Om"

"Halo Hadi, gimana kondisi Arka sekarang?"

"Kacau. Dia belum juga tidur saat ini Om" Hadi menatap punggung telanjang Arka dari dalam kamar yang sedang menghisap rokoknya.

Terdengar helaian napas kasar di seberang sana. "Tolong jaga dia, Hadi. Biarkan dia lakuin sesuai keinginannya, tapi tolong jangan kasih tau dia yang sebenernya."

"Baik Om. Hadi pasti akan jaga Arka."

Tak lama kemudian telpon berakhir. Hadi kembali menatap Arka, rasa iba muncul di benaknya. Andai saja Arka tidak menjatuhkan hatinya pada gadis itu semuanya tidak akan serumit ini. Ia menjadi teringat rencana awalnya.

FLASHBACK ON

Andra memanggil Hadi ke ruang kerjanya. Di sana wajah Andra terlihat sangat pucat sekali.

"Ada apa Om panggil saya ke sini" tanya Hadi to the point dan langsung duduk di depan Andra.

Andra menatap Hadi sebentar kemudian mulai bercerita tentang kondisi Megan yang sudah tinggal beberapan bulan lagi. Sudah tidak ada cara lagi untuk menyelamatkan nyawa anaknya. Hanya menunggu waktu saja, Andra juga sudah mulai mengikhlaskannya meski tidak sepenuhnya ikhlas.

"Maksud saya panggil kamu kesini, saya hanya ingin tau kondisi tentang anak Fattah."

Hadi mengernyitkan dahi bingung. "Fattah? Siapa dia Om?"

"Ayahnya Nevarda."

Hadi mengangguk paham. "Besok saya akan coba cari tahu tentang dia"

"Secepatnya kasih tau saya. Tapi tolong jangan buat dia celaka."

"Baik Om. Kalo begitu saya permisi dulu." Setelah mendapat anggukan dari Andra, Hadi langsung meninggalkan ruangan tersebut.

Berjalan menuruni tangga, Hadi sembari memikirkan cara untuk mengetahui informasi tentang gadis itu. Ia merogoh ponselnya untuk mencari dimana mereka tinggal saat ini. Tak butuh waktu lama, ia akhirnya dapat.

Rencana-rencana kecil mulai ia susun dengan melibatkan Arka dan juga Gatra di dalamnya.

Pertemuan Arka dan Ara di lomba antar sekolah waktu itu tak luput dari bagian rencana Hadi. Ia dengan sengaja membayar puluhan juta kepada beberapa sekolah hanya untuk mengadakan lomba tersebut. Tujuannya hanya ingin mempertemukan Arka pada Ara tanpa dicurigai oleh Arka.

Hadi juga meminta kepada Gatra untuk membantunya. Saat lomba tengah berlangsung sebagian, Gatra dengan sengaja seolah-olah menantang Arka untuk mendapatkan gadis dan menjadikannya pacar untuk have fun saja. Tentu saja itu ditolak mentah-mentah oleh Arka karena buang-buang waktu. Lagipula Arka juga bukan tipikal orang yang gila perempuan. Namun dengan berbagai cara ia lakukan, akhirnya Arka menyetujuinya.

Tantangan ini hanya diketahui oleh mereka berdua, keempat temannya sengaja tak diberitahu. Dan ya, sesuai rencana Hadi, Gatra memilih Ara sebagai tujuannya. Itu juga saran dari Hadi untuk memilihnya, Gatra hanya mengikutinya.

TRIPLE ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang