2 : SHE IS MINE

2.6K 170 19
                                    

SELAMAT MEMBACA
————————————

«»

Ara meremas pelan ujung roknya di depan gerbang sekolah SMA GARUDA yang tinggal selangkah lagi, ia nampak ragu untuk melangkah lebih dalam. Banyak sekali siswa-siswi yang berlalu lalang dengan angkuh di sana membuatnya semakin ngeri dibuatnya.

Ara membenarkan letak kacamata bulatnya yang miring sebelum meyakinkan dirinya untuk masuk ke dalam. Ia berjalan menunduk untuk mencari letak ruang kepala sekolah.

Untuk masalah kepindahannya yang mendadak ini, Ara beralasan tidak nyaman berada di sekolah lamanya pada orangtuanya. Padahal yang sebenarnya, ia sudah nyaman di sana walaupun hanya memiliki satu teman. Karena keputusannya sudah bulat, orang tua Ara pun menyetujuinya.

Ara semakin mempercepat jalannya ketika banyak orang yang menatapnya. Ingin rasanya Ara menenggelamkan dirinya di lautan yang luas karena ruang kepsek yang ia cari tak kunjung ketemu, ingin bertanya pun rasanya Ara sangat takut.

Pusing dengan jalan yang ia lewati semakin banyak siswa, ia memilih menaiki tangga saja. Bukannya berkurang, puluhan manusia jauh lebih banyak di sini, karena tangga yang Ara naiki ini adalah tangga menuju koridor kelas XII.

Mampus! Ingin putar balik pun Ara sudah tak memiliki nyali. Alhasil ia terus berjalan seraya menunduk hingga-

Bruk!

Ia menabrak dada bidang seseorang. Buru-buru ia mendongak untuk meminta maaf. "Maaf Kak, a—" Ara langsung mengatupkan mulutnya ketika tahu siapa yang ia tabrak.

Arka selaku orang yang di tabrak itu langsung menatapnya dari ujung kaki hingga kepalanya dengan tatapan menilai, ia kemudian tersenyum miring lalu berlalu begitu saja bersama kelima temannya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Ara mematung di tempat, sekarang apa? Ia merasa diabaikan. Sebenarnya apa tujuan cowok itu menyuruhnya untuk pindah ke sini, apa untuk mempermalukannya karena kalah lomba lari? Ara benar-benar di buat pusing.

Masalah itu Ara harus mengesampingkan lebih dahulu karena yang terpenting saat ini adalah mencari letak di mana ruang kepsek yang sedari tadi menyusahkannya. Akhirnya setelah hampir sepuluh menit ia berputar-putar, kini Ara berhasil menemukannya.

Setelah sedikit berbincang di ruang kepala sekolah tadi, kini Ara di antar oleh guru yang menjadi wali kelasnya menuju kelasnya.

Ara mengikuti di belakang guru tersebut hingga masuk ke dalam kelas X-IPS 1.

"Selamat pagi anak-anak!"

"PAGI BUU!!"

Wuih siapa tuh?!

Cakep anjir!

Beruntung banget kelas kita kedatangan cecan.

Gebet lah, slebew!

"Sudah jangan ribut! Kalian kedatangan murid baru di kelas ini, silahkan kamu perkenalkan diri"

Ara menggigit bibir bawahnya cemas, ia menjadi pusat perhatian saat ini.

"Hai, kenalin nama aku Ara Grizelle. Kalian bisa panggil aku Ara. Aku pindahan dari SMA KENCANA. Dan.. semoga kita bisa berteman baik"

"Nah, Ara, kamu bisa duduk di bangku yang kosong di sana" tunjuknya, Ara mengangguk paham.

"Kalo kamu butuh apa-apa, kamu bisa minta tolong ke temen-temen kamu. Kalian juga tolong bantu Ara ya, paham semuanya? Kalo begitu Ibu keluar dulu, kalian jangan ribut."

TRIPLE ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang