4 : BIG LOVE

2K 132 59
                                    

SELAMAT MEMBACA
————————————

«»

Ara baru saja memasuki pekarangan rumahnya. Cewek itu langsung disambut dengan senyuman menggoda dari mamanya dengan menenteng gembor yang sehabis digunakan untuk menyirami tanaman.

"Kok nggak diajak mampir?" Dela berjalan menghampiri Ara.

Ara yang paham segera menggeleng.

"Itu bukannya cowok yang semalem nolongin kita ya?" Dela nampak tak asing dengan wajah cowok yang mengantarkan Ara barusan.

"Iya, dia satu sekolah sama Ara"

Dela mengulum senyumnya. "Jadi dia yang bikin kamu ngrengek semalem minta pindah sekolah??"

Ara membulatkan kedua bola matanya. "Bu–bukan. Ma, Ara bisa jelasin—"

"Udah gakpapa, mama juga pernah muda kok."

"Tapi Ma—" belum sempat Ara menyelesaikan kalimatnya, Dela buru-buru pergi dari hadapan Ara dengan senyum menggodanya.

Ara mengerucutkan bibirnya kesal. Lagi-lagi ia harus menanggung perbuatan Arka. Tapi tak apa, asalkan cowok itu tidak melakukan hal gila seperti semalam. Jika diingat-ingat kejadian semalam, cowok itu cukup licik untuk urusan menarik simpati mamanya dengan datang sebagai penyelamat.

FLASHBACK ON

"Tunggu sini bentar."

Ara menurut dengan berdiri tak jauh dari mamanya yang sedang meronta untuk minta dilepaskan dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipinya. Ara merasa bersalah akan hal itu.

"Maju lo semua! Dasar cupu, beraninya sama perempuan!!"

Keempat pria bertopeng itu nampak saling pandang terlebih dahulu sebelum maju menyerang.

Arka menangkis beberapa pukulan untuk beberapa saat. Namun lama-lama ia kewalahan karena merasa tak seimbang. Serangan bertubi-tubi dari mereka juga membuatnya hampir saja terjatuh.

"Ngalah njing!" Desisnya tajam seraya meringis menahan ngilu akibat terkena pukulan di rahangnya.

Empat pria bertopeng itu mengangguk paham. Mereka langsung berpura-pura kalah dan pergi.

Melihat kepergian mereka membuat Ara langsung berlari memeluk Dela. "Mama!" Dela merentangkan tangannya menyambut Ara.

"Sayang kamu gakpapa kan? Kamu baik-baik aja? Apa ada yang sakit?" Dela melepas pelukannya guna memeriksa tubuh Ara.

Ara mengusap sisa air mata Dela. "Ara nggakpapa Ma, Mama gimana? Apa ada yang luka?" Dela menggeleng, ia kemudian menatap cowok tinggi di belakang Ara yang tengah berdiri tegap menatap mereka.

Dela menggeser tubuh Ara. Wanita itu berjalan menghampiri Arka. "Makasih ya, kamu udah nolongin Tante sama anak tante" Arka mengangguk seraya tersenyum simpul.

"Kalo gitu, kami pergi dulu ya. Sekali lagi terimakasih"

"Biar saya antar."

"Eh, gak usah. Kamu udah bantuin Tante, Tante nggak mau ngrepotin kamu"

"Tante nggak ngrepotin sama sekali" jelas Arka seraya tersenyum manis yang membuat Ara ngeri melihat senyuman itu.

TRIPLE ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang