| SATU |

5.3K 777 24
                                    

Serein Lakshya adalah nama yang terkenal di kalangan orang-orang belakangan ini. Gadis serba berkecukupan itu terus menarik perhatian semua orang di sekitarnya. Teman-teman, para pemuda, guru, bahkan petugas kebersihan sekolah merasa terpukau padanya, tidak hanya di kawasan sekolah tapi di luar sekolah juga. Selain cantik, Serein memiliki segalanya. Suka menolong, ramah, pintar, baik hati. Bila malaikat sungguh ada di dunia, maka Serein lah orangnya.

Murid-murid dari sekolah lain sampai rela berkunjung ke Agya untuk melihat sosok Serein. Padahal Agya adalah sekolah asrama yang cukup jauh dari kota karena harus melewati jembatan sungai yang cukup panjang. Pengecualian untuk semua murid yang bersekolah di sana yang merasa beruntung bisa melihat Serein tiap harinya.

"Rein apa kau tahu?!" Deyza adalah teman dekatnya Serein, dia berlari dari lapangan menghampiri Serein di taman. Napasnya memburu dan tersengal-sengal.

"Tidak tahu," jawabnya langsung.

"Hais, dengarlah dulu, ini soal Rakha-"

"Aku tidak peduli, pergilah sana." Serein kembali menyetel radionya untuk memutar sebuah lagu tapi Dyeza duluan merampasnya.

"Kau harus mendengarku, Rein. Rakha terus saja menghantuiku untuk membujukmu agar menjadi kekasihnya."

"Aku tidak menyukainya," jawab Serein tetap tenang. Dia akan merebut kembali radio-nya, Deyza bangkit berdiri sambil menggeleng tegas.

"Dia sangat tampan, buka matamu! Kalian itu serasi, orang-orang bahkan iri pada kalian berdua."

"Biarlah mereka iri, aku tidak peduli. Jangan ganggu aku lagi karena aku sedang mengerjakan tugas, pergilah tapi sebelum itu kembalikan radioku."

Deyza cengo memandang temannya itu. Ya, Serein memang gadis yang sempurna, tapi tidak ada yang tahu bahwa dia tak pernah tertarik pada lawan jenisnya. Maksudnya, Serein lebih sering berkutat pada buku, setelah itu dia akan bertindak-laku penuh sosial seperti menolong orang-orang yang membutuhkannya. Padahal dengan wajah dan rupanya yang seperti itu, Serein bisa mendapatkan segalanya. Yang dia lakukan selama ini terlalu membosankan.

"Rein-"

"Kumohon pergilah, Deyza." Kini bola matanya yang bulat itu memelas pada Deyza.

"Hais, dasar kau!"

Serein langsung merebut radionya lalu pergi dari sana. Sampai kapan pun Deyza tak akan pergi jika bukan Serein sendiri yang pergi.

Selagi menyusuri koridor sekolah yang kuno, murid-murid terus saja memandangnya, menganggapnya bak dewi kecantikan yang patut disembah. Serein sesekali melemparkan senyum tipis sebagai formalitasnya. Ngomong-ngomong soal sekolah, dimulai dari nuansa sampai ke interior sekolah itu sangat kuno seperti berada di tahun 70-an. Tapi tak mengurangi standar kompetensinya, para guru-guru sangat dihormati di sana termasuk muridnya yang sopan santun. Walau begitu tetap saja ada murid yang berlaku seenaknya. Sekarang adalah tahun 2000, tahun yang dibilang orang tahun keberuntungan.

"Cantik, bisakah aku menyentuhmu meski hanya sekali?" Serein gadis sopan dan baik, tetap saja ada lelaki berandal yang terus menggodanya setiap hari.

"Maafkan aku tapi aku tidak dilahirkan ke dunia untuk disentuh oleh lelaki sepertimu." Ada suatu waktu Serein menjadi perempuan bermulut ganas, itu hanya berlaku pada orang-orang yang kurang ajar padanya.

Lelaki bernama Alex itu terkekeh geli. Wajah Serein sangat manis membuatnya enak dipandang selama apa pun. Saat Serein hendak melanjutkan langkah, dia dan dua temannya kembali menghadang langkah Serein.

"Mari bermain denganku, sebentar saja."

"Aku tidak punya waktu. Mohon minggir."

"Oh, kau sangat sombong. Ayolah, sayang."

Dark Creatures | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang