jangan lupa vote dan komennya 🥰💗
pastikan pencet tombol ⭐ sebelum membaca, thank uuu
ohiyaa kalo ada typo kasih tau ya gaiss
happy reading ~
"Sudah seberapa jauh kita dari Borogove?" Serein menatap pemandangan di depan matanya. Sejauh yang ia lihat, kawasan yang mereka lewati hanyalah hutan rimbun yang amat lebat oleh pepohonan, melihatnya saja Serein meringis membayangkan berbagai macam makhluk yang berada di sana.
Jakah yang sedang duduk di atas batu dan tengah membersihkan jubah yang ia kenakan dari beberapa daun maupun tumbuhan duri yang menempel, menoleh pada Serein, lalu ikut memandang pemandangan di depan sana. Mereka saat ini berada di atas dataran tinggi sehingga bisa melihat hutan lebat yang baru saja mereka lewati.
"Aku tidak menyangka bisa mengembara sejauh ini di dunia yang penuh bahaya ini," ucap Serein lagi, seolah-olah takjub dengan dirinya sendiri. "Apa kini aku adalah seorang pengembara?" Ia menutup bibirnya terkekeh kecil.
"Tidak sejauh yang kau pikir, nona," jawab Jakah.
Serein mengarahkan kepalanya pada Jakah. "Apa?"
"Justru kawasan yang kau kunjungi ini masih sangat dekat dengan Borogove, kau belum berkelana sejauh itu."
"Kau bercanda? Bukankah kita sudah pergi dari pagi dan sekarang hampir gelap?! Selain itu kau pikir kecepatan terbangmu itu lamban? Kau sangat cepat!" sanggah Serein dengan satu kaki yang dihentakkan ke tanah.
"Dunia ini sangat besar, Serei. Kau tidak akan pernah tahu."
Bibir Serein terbuka setengah, ia berkacak pinggang di hadapan Jakah yang masih membersihkan jubahnya. Hal itu diakibatkan mereka yang sebelumnya melewati lalang tinggi yang entah bagaimana bisa tumbuh setinggi pohon.
"Kau lihat pinggangku ini sebentar lagi akan patah karena sudah berkelana sejauh ini, lagipula tempat ini sudah cukup jauh walau yang kita lewati hanya hutan belantara yang luasnya mungkin ribuan hektar!"
"Sebentar, mengapa pinggangmu akan patah? Bukankah kau hanya diam saja?"
Serein menatapnya keberatan. "Diam saja pun aku tidak bisa bergerak sedikit pun, kau bahkan menarik bajuku seperti menarik seekor kucing saat kita melewati ranting-ranting besar tadi, aku berteriak memanggilmu berulang kali namun kau tidak mendengarkanku!"
Jakah menyipitkan matanya. "Aku melakukannya?"
"Kau masih bertanya?!"
Cowok itu menggarut kecil dagunya. "Mungkin aku terlalu fokus mencari arah dengan instingku. Tapi kau baik-baik saja, bukan? Aku tidak menyakitimu?"
"Yah, untungnya aku yakin terhadap diriku sendiri sehingga tidak terluka."
Jakah menaikkan satu sudut bibirnya ke atas. "Kau cukup percaya diri juga."
"Tentu saja!" Serein tersenyum lebar, jujur saja walaupun ada perasaan was-was dalam hatinya dengan dunia itu, namun ia tak bisa menutupi perasaan senang dalam dadanya.
Baru beberapa detik tersenyum, Serein membalikkan badannya dengan terkejut akibat suara yang berasal dari dalam hutan. Satu makhluk berbahaya muncul setelah berlari kencang melompati dahan pohon besar, diikuti satu makhluk lainnya yang sebelumnya juga berlari dan berhenti tepat di depan Serein.
Serein speechless, menatap dua makhluk yang tampak terengah-engah itu lalu perlahan merubah wujudnya menjadi manusia yang sama sepertinya.
"Kalian paling andal membuatku serangan jantung, mungkin saja aku akan mati muda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Creatures | ENHYPEN
FantasyMakhluk mengerikan yang Serein temukan dalam catatan sejarah: Griffin, Alkonost, Kaukasia, Kerberos, Kharibdis, Teumessos, dan Kiklops. Gadis itu tiba-tiba bertemu dengan mereka, tidak hanya bertemu tapi berhubungan satu sama lain. Dia dibawa ke tem...