Semalaman Serein tidak bisa tertidur, lolongan hewan terus saja memekakkan telinganya membuatnya tidak bisa memejamkan mata meski sedetik. Lebih buruknya lagi, para pelayan di kamarnya tidak membiarkannya menyaksikan apa yang terjadi di luar. Mereka benar-benar mengurungnya, bahkan melihat dari jendela sekali pun tidak bisa.
Saat ini pukul lima pagi, Serein meminta para pelayan mengantarnya ke tempat perendaman seperti kemarin. Demi apa pun Serein tidak bisa menahan rasa penasarannya tentang kejadian semalam, dia hanya bisa termenung dengan merebahkan diri di kasur sambil memandangi plafon kamar yang kuno mendengar kerusuhan dari luar, suara cicit-cicitan serangga pun terdengar.
Hari ini Serein ingin memulai harinya dengan cepat agar bisa mencari tahu apa yang terjadi.
Soal Helios, Serein tidak tahu itu siapa, para pelayan itu juga tidak memberitahunya, mereka hanya berkata Helios sendiri yang berhak mengenalkan dirinya sendiri.
Saat ini, yang Serein pikirkan, dia tidak dapat berpura-pura tenang lagi, dari awal dia meyakinkan diri bahwa dia tidak harus bertindak gegabah seperti merengek meminta pulang atau menangis di hadapan mereka, dia mengikuti alur dan tidak melakukan hal yang melenceng dari jalur, tapi sepertinya itu tidak bisa dilakukan lagi. Serein harus melakukan sesuatu, terlepas dari semua yang dia ketahui, dia harus mencari tahu apa yang terjadi padanya.
Serein gadis yang cerdas, dia berpikir logis dan sistematis, di dunianya yang sebelumnya dia dapat menyelesaikan soal apa pun dengan mudah, soal-soal kalkulus, rumus fisika, biologi, senyawa kimia, atau sejarah dari dunia mana pun semua dapat dia pecahkan. Dan sekarang dia harus memecahkan sesuatu yang tidak pernah dia alami.
Selama satu jam menyiapkan diri—sebenarnya Serein tidak terlalu suka membersihkan diri terlalu lama jika tidak beraktivitas—lagi-lagi para pelayan itu memintanya tetap berendam selama beberapa menit walau itu bukan keinginannya, hingga akhirnya penampilannya telah selesai dipersiapkan. Gaun yang dia kenakan lebih classy, terdapat gelombang di bagian rok yang letaknya sejengkal di bawah lututnya, sepatu pantofel wanita yang memiliki tumit kecil menambah sisi elegan, di ujung lengan terdapat renda-renda kecil yang menambah kemewahan, sedangkan di bagian pinggang terdapat tali kecil yang membentuk pita mungil. Warna dan coraknya keemasan membuat gaun itu terlihat seperti pemilik dari Kerajaan Romawi.
Kali ini rambutnya diberi perhiasan permata yang sangat indah, Serein pun tidak bisa mengatakan apa pun selain diam menurut. Soal riasan wajah itu tidak diperlukan karena wajahnya sudah cantik secara natural. Putih, bersih, belum lagi bola matanya yang bulat jernih apalagi saat memandang seseorang, dapat membuat siapa saja tenggelam di dalam.
Merasa penampilannya sudah cukup bagus, Serein berjalan mengendap-endap menuju pintu keluar. Baru saja dia merasa akan terlepas dari para pelayan itu, ternyata beberapa dari mereka muncul dari depan.
"Masih ada waktu sebelum sarapan, anda bisa menunggu di kamar. Kami akan mengantarmu ke kamar sekarang."
"Tidak, aku akan berkeliling sebelum sarapan dimulai."
"Itu tidak diperbolehkan."
"Mengapa?" Alis Serein bertaut.
"Pergi berkeliaran sendirian seperti yang kau lakukan semalam, itu tidak diperbolehkan, semalam kami ingin menghentikanmu tetapi Yang Mulia Noa lebih dulu datang. Kami tidak akan membiarkanmu berkeliaran di tempat ini jika tidak ditemani salah satu dari mereka."
"Salah satu dari mereka? Jadi aku tidak bisa ke mana pun jika tidak bersama mereka?"
"Itu benar, jadi kau harus menunggu di kamar sebelum waktunya sarapan."
"Tidak, aku ingin bertemu Noa atau Jaan! Dengarkan aku, aku tidak bisa berada di kamar itu lagi, aku sudah berada di sana dari pukul sebelas malam hingga pagi, itu tidaklah mudah, kau tidak bisa memaksaku tetap di sana lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Creatures | ENHYPEN
FantasíaMakhluk mengerikan yang Serein temukan dalam catatan sejarah: Griffin, Alkonost, Kaukasia, Kerberos, Kharibdis, Teumessos, dan Kiklops. Gadis itu tiba-tiba bertemu dengan mereka, tidak hanya bertemu tapi berhubungan satu sama lain. Dia dibawa ke tem...