| PROLOG |

6.2K 889 14
                                    

Angin kencang berembus di sekitaran pedesaan bambu yang dihuni oleh penduduk miskin yang bertahan hidup dengan bertani. Angin itu menumbangkan pohon-pohon rindang hingga menimpa beberapa rumah.

Kondisi tersebut jauh dari perkiraan, bahkan pusaran angin yang disebut puting beliung tampak mendekat menggusur wilayah mereka.

Seorang pria dengan luka di bagian dagunya keluar dari persembunyian, mengamankan hasil panennya agar tidak dilahap alam, sebut saja dia Enos.

"Ayah!" panggil seorang anak perempuan berusia enam tahun dari tempat persembunyian. "Kemari!" Suaranya yang sedikit cadel bercampur dengan sorot wajahnya yang tidak tahu apa-apa membuatnya terlihat lucu tapi tidak tepat pada kondisi sekarang.

Enos tidak memedulikan panggilan puterinya, dia bergegas mengamankan semua hasil panennya. Jika tidak, semuanya akan hangus, tidak ada harapan untuk mereka bertahan hidup. Belakangan ini mereka hanya mengonsumsi tumbuh-tumbuhan liar tanpa melahap makanan yang lebih layak.

"Ayah!" panggil anak perempuan itu lagi, dia mulai memberontak untuk menghampiri sang Ayah. "Ibu, lepas!"

Wanita yang diperintahkan menjaga anak itu tampak memutar bola mata malas, karena terus diberontak, akhirnya dia melepaskan anak perempuan itu hingga keluar dari persembunyian.

"Ayah!" Kaki kecilnya berlari sembari mengangkat kedua tangannya.

Enos menoleh dan terkejut. "Rein!"

Awalnya gadis kecil bernama Rein itu tersenyum lebar tatkala Enos menatapnya, kaki kecilnya masih terus berlari hingga tiba-tiba seluruh tubuhnya terangkat oleh angin puting beliung.

"Reiiin!" teriak Enos, bahkan dia tidak peduli pada sisa panennya yang terbang mengikuti arus angin.

Belum sempat menyelamatkan puterinya, Rein sudah menghilang ditelan kencangnya angin.

-oOo-

Dark Creatures | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang