| TIGA PULUH DUA |

3.6K 384 179
                                    

sori bgt baru bisa up sekarang, soalnya cuti aku udh abis hikd😩😤😥🥵

tapi aku bakal berusaha untuk lanjutin work ini secara bertahap asal kalian tetep stay aja ya🥹❤️

jangan lupa siapin kresek guys💗

pastikan ketik ⭐ sebelum membaca ya gaiseu oke??😘

happy reading ~





Sebelum matahari terbit—tepatnya pukul empat pagi—perjalanan mereka berlanjut, Serein membawa beberapa makanan agar perutnya yang mudah lapar itu tidak menjadi penghambat dalam perjalanan mereka. Dan di sini lah mereka berada, berdiri di antara dataran rendah yang menampakkan bukittinggi yang dipenuhi oleh kabut putih yang hampir memenuhi semua pandangan, Serein bahkan tak dapat melihat dengan jelas.

Gadis itu menggerakkan tangannya di depan wajah guna menghilangkan kabut-kabut di hadapannya. Naas, hal itu tak berguna sama sekali. Ia menyingkap jubah navy yang ia kenakan, berjalan ke sisi kanan lalu berjongkok untuk melihat sekumpulan bunga yang tumbuh layu di atas plato. Ngomong-ngomong soal jubah, Serein mendapatkannya dari Heli di mana sebelum pergi lelaki itu memasangkannya, Serein merasa spesial dengan jubah agung yang hampir sama dengan yang dikenakan para Amartya-nya itu, dari bentuk dan juga warnanya, ia menyukainya.

Kembali fokus pada bunga yang ada di hadapannya, Serein menjulurkan tangannya memegang mahkota bunga yang terlihat guram.

"Mengapa bunga ini bisa layu?"

"Mereka adalah Kosmos. Bunga yang tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh. Saat tidak ada matahari, mereka akan menjadi layu," jawab Jino.

"Kosmos? Di duniaku juga ada bunga Kosmos, tapi dilihat dari bentuknya saja sudah berbeda." Ia memperhatikan sekumpulan bunga berwarna putih pucat tersebut.

"Memangnya Kosmos di duniamu bagaimana?" tanya Shion.

"Bunga berkelopak banyak yang mudah tumbuh dari biji dan tidak memilih soal tanah dan air. Sekolahku pernah mencoba menanam bunga ini sebagai kelas eksperimen geologi. Kosmos dapat menahan sinar matahari yang cerah, tetapi juga mentoleransi keteduhan di daerah terik." Serein bangkit berdiri. "Sepertinya bagian terakhir memang memiliki karakteristik yang sama dengan bunga ini."

"Ada banyak makhluk yang datang ke berbagai tempat untuk mencari Kosmos. Bunga ini cukup mencolok untuk menarik nimfa darat. Nimfa darat adalah makhluk yang disukai Centaur yang biasanya berjaga di beberapa kawasan. Bunga ini banyak dicari agar mereka bisa mengalihkan Centaur dan masuk ke dalam kawasan tanpa harus melakukan perlawanan," Jakah menambahkan.

Serein kembali memperhatikan bunga itu lalu manggut-manggut.

"Dari sini kita kembali berpencar," ujar Heli membuat Serein menoleh padanya.

"Berpencar lagi? Kita baru berjalan selama satu jam, tidak bisakah kita pergi bersama? Aku perhatikan tempat ini tidak cukup berbahaya, hanya diisi oleh kabut tebal." Ia menyipitkan matanya menelisik sekitar.

"Kita pergi ke bagian barat, kita akan bertemu di sana, Serei. Kami berada tidak jauh darimu."

Serein menahan jubah Heli. "Berjanjilah kalian tidak akan terluka. Berhati-hati jika menemukan sebuah bahaya." Serein sadar betapa bahayanya dunia luar itu.

"Kami akan menjaga diri demi dirimu. Kau juga harus melakukan hal yang sama."

Serein mengangguk yakin. Heli mengusap kepala gadis itu. "Sampai bertemu di arah barat, Serei." Sayapnya muncul dengan gagah lalu terbang meninggalkan kawasan tersebut.

"Jaan sebentar!" cegahnya sebelum lelaki itu menyusul Heli.

Jaan melirik padanya.

"Kau juga harus berhati-hati! Aku harap kalian bisa melindungi satu sama lain!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark Creatures | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang