Mau bilang ini rated 18+ yaa. Please jangan salahkan aku kalo otak kalian ternodai :) you don't like, you can go.
(*˘︶˘*).。*♡
.
"Ki! Lama banget sih mandinya."
Fenly menyusul Ricky ke kamar mandi, semenjak dua puluh menit lalu katanya dia bisa mandi sendiri. Takut terjadi sesuatu pada Ricky, omega manis itu masuk tanpa permisi, membuat Ricky di dalam bath tub berteriak berisik.
"Ovel jangan masuk, Ikky malu! Ikky ga pake baju!"
"Gimana gue ga masuk kalo lo ga keluar-keluar dari kamar mandi?! Kirain mau mandi sebersih apa, kepala lu aja masih kotor, belum keramas!" omel Fenly yang mencoba menyembunyikan telinganya yang memerah.
"Shampo-an nya besok aja ya, Ovel?"
"Gak! Itu rambut lo penuh debu sama rumput mau dibawa tidur?!"
"Tapi shampo-an perih, Ovel! Hari ini Ikky ga mau, besok aja."
"Ovel ga mau ya tidur sama orang yang ga keramas." Sejak malam Fenly tiba-tiba heat dan tidur bersama Ricky, mereka sudah terbiasa tidur bersama mulai sejak itu.
"Aah Ovel, jangan gitu! Ya deh, ya deh, Ikky sampoan sekarang!" Dengan merengut Ricky mulai membasahi rambutnya dengan air dalam bath tub dimana dia berendam.
Namun ketika dia menuangkan shampo di kepalanya, Ricky mulai merintih perih. Fenly di ujung pintu mendengus geli, melihat Ricky seperti ini seolah sedang melihat adiknya Fiki pada usia tujuh tahun yang memaksa mandi sendiri. Puas bernostalgia, Fenly mendekati Ricky dan duduk di tepian bak mandi.
Fenly membasuh busa di mata Ricky lalu sedikit meniupnya. "Dah, perihnya udah hilang 'kan?"
Ricky mengedip lucu, dia mengagumi bagaimana mata bulat dengan bulu mata lentik itu menatapnya lembut.
"Ini masih perih." Ricky menunjuk matanya yang satu lagi.
"Ini kan ga kena shampo."
"Tapi perih juga, Ovel. Tiup lagi ayo."
Fenly berdecih pelan, dia mulai mendekatkan tubuhnya untuk meniup mata Ricky yang katanya juga perih, namun Ricky malah menarik tubuhnya hingga ikut masuk ke dalam bak mandi.
"Ricky!" pekik Fenly, ah tidak, itu ngegas deh.
"Haha, Ovel juga basah sekarang." Tawa Ricky seketika terdengar menyebalkan.
Lebih menyebalkan lagi, Fenly harus melihat tubuh telanjang Ricky seutuh-utuhnya, membuat rona merah terlihat jelas di kulit putih itu.
"Ayo mandi, Ovel! Mandi juga, Ovel!" Ricky mulai menyipratkan air ke arah Fenly.
Fenly yang telah menguasai dirinya kembali, balas menyipratkan air padanya hingga keduanya basah kuyup, bahkan bentuk tubuh omega itu dapat terlihat di balik kemeja putihnya.
"Udah, Ki! Cukup, cukup! Cepet selesaiin mandinya, ntar masuk angin! Sini rambut lo." Fenly berlutut diantara selangkangan Ricky, dan mulai memijat lembut kepalanya dengan shampo, mengabaikan Ricky yang merasa tidak nyaman di bawah sana.
"Unghh.." lenguh pelan Ricky.
"Kenapa, Ki?"
Tangan Ricky menutupi area selangkangannya. "Kayaknya Ikky kelamaan berendam dehh, burung Ikky jadi ngembang."
Fenly baru menyadari itu, seketika wajahnya merah padam. Itu bukan karena berendam atau apa, tapi karena Fenly yang tidak sengaja menggeseknya beberapa kali dengan lutut membuat Ricky ereksi namun dia tidak menyadari itu.
"Mmmm.. ga nyaman, Fenly," rengek Ricky masih memegangi miliknya yang berdiri tegak.
Lalu entah apa isi pikiran Fenly, dia mencabut kait penutup bath tub dan membuat semua airnya surut.
"Gue tau gimana cara buat ngempesin itu, lo mau?"
"Gimana caranya, Ovel?"
Fenly menyeringai. "Lo nyandar aja, relax."
Ricky menuruti saja perintah Fenly, lalu dia melihat Fenly yang membungkuk diantara kakinya dan meraih miliknya. Tangan Ricky ditepis, dia gantikan dengan tangan lentik miliknya.
"Ovel?"
"Lo tenang aja."
Segera setelah itu Fenly mencium ujung milik Ricky hingga pemiliknya melenguh tidak nyaman.
"Fen, burung Ikky jangan dimakan.. mpph," ujar lirih Ricky ketika Fenly mulai mengulum miliknya.
Fenly tidak menjawab, dia masih asik mengulum dan sesekali menjilat milik Ricky, dia juga menggerakkan kepalanya maju mundur dengan pelan hingga pipinya terasa kaku, namun Ricky tak kunjung mencapai pelepasannya.
"Nggh, Fen.. Ikky mau pipis,"
Tak menghiraukan ucapan Ricky, Fenly mempercepat gerakannya hingga semburan hangat itu dapat dia rasakan dalam rongga mulutnya, bahkan yang tak tertampung merembes dari sela bibirnya. Fenly mencoba menelan semua, lalu mengusap bibirnya dengan punggung tangan sambil menatap wajah Ricky yang juga memerah.
Melihat wajah sayu Ricky membuat Fenly mengutuki dirinya dalam hati. "Lo apa-apaan, Fen?! Segitunya lo sange sampai ngelakuin itu ke Ricky?!"
Fenly kemudian berdiri, membasuh wajahnya yang terasa panas, lalu tanpa menatap Ricky dia berujar, "Kalau udah selesai, buruan keluar dari kamar mandi!"
Setelah itu Fenly keluar begitu saja dari kamar mandi, meninggalkan Ricky yang mencoba mencerna apa yang Fenly lakukan padanya.
-bersambung.
Tau ah, ngebul😭🔫
KAMU SEDANG MEMBACA
An Idiot Alpha - RickFen
FanfictionDia satu-satunya omega di keluarga itu, dia terikat perjanjian yang membuatnya harus menikahi pria yang tidak dia cintai, dia Fenly Christovel yang harus menikahi alpha dengan keterbelakangan mental, Ricky Zakno. ✿ rickfen ✿ omegaverse (alpha, beta...